Kremlin Tolak Tuduhan Inggris Soal Kematian Eks Mata-mata Rusia

Jumat, 7 September 2018 06:00 WIB

Dua orang yang dituduh meracuni Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat di CCTV di Salisbury Station.[Handout Polisi Metroplitan Inggris / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin, Kamis 6 September 2018, menyatakan menolak tudingan yang menyebutkan Rusia terlibat dalam peracunan bekas mata-mata Rusia dan putrinya.

Dalam pernyataannya Kremlin menjelaskan bahwa tuduhan Inggris atas serangan racun yang mendapatkan persetujuan para pejabat Rusia adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.

Baca: Inggris Dakwa Dua Agen Rusia Pelaku Peracunan Skripal

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang secara resmi dituduh berusaha membunuh mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat dalam gambar yang diberikan oleh Polisi Metropolitan di London, Inggris 5 September 2018. REUTERS

Inggris mendakwa dua warga Rusia dalam persidangan in absentia pada Rabu 5 September 2018 atas peristiwa pembunuhan Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Kota Salisbury, Inggris selatan. Tuduhan itu mengatakan, kedua terdakwa adalah perwira intelijen militer Rusia yang hampir pasti bertidak atas perintah negara.

Advertising
Advertising

"Kami, sekali lagi, mengatakan bahwa baik pucuk pimpinan maupun pimpinan tingkat rendah atau kantor perwakilan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan kejadian di Salisbury," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan pada acara konferensi pers.Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

"Setiap tuduhan, sekali lagi saya ulangi, tidak bisa diterima," tegasnya seperi dikutip kantor berita Reuters.

Baca: Inggris: Identitas Penyerang Eks Intelijen Rusia Diketahui

Bekas agen spionase Rusia, Sergei Skripal, bersama putrinya ditemukan tergeletak di bangku taman di Salisbury, Inggris selatan, 4 Maret 2018. Mantan perwira intelijen Rusia berpangkat Kolonel berusia 66 tahun itu kuat dugaan terpapar racun mematikan. Inggris menuding Rusia berada di balik kejadian tersebut. Hubungan kedua negara memanas disulut insiden racun ini.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

10 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

14 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya