Beijing Marah, Kapal Perang Inggris Berlayar ke Laut Cina Selatan
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 6 September 2018 19:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Beijing menunjukkan kemarahannya, Kamis 6 September 2018, setelah kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris berlayar dekat kepulauan di Laut Cina Selatan bulan lalu. Kepulauan tersebut diklaim milik Cina.
"Inggris telah melakukan provokasi," bunyi keluhan Cina yang disampaikan melalui sebuah pernyataan seperti dikutip kantor berita Reuters, Kamis.
Baca: Kapal Perang Inggris ke Laut Cina Selatan, Beijing Diperingatkan
Menurut keterangan dua sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Reuters, kapal perang Inggris HMS Albion mengangkut satu kontingen marinir Inggris memiliki hak melintas dekat Kepulauan Paracel.
"Albion melakukan perjalan ke Ho Chi Minh City setelah mengalami perbaikan dan latihan di sekitar Jepang," tulis Reuters mengutip sumber.<!--more-->
Salah satu dari sumber itu mengatakan, Beijing menyambutnya dengan mengerahkan satu kapal pemburu dan dua helikopter untuk menghadang kapal Inggris. "Namun kedua belah pihak menahan diri sehingga tidak terjadi insiden."
Sementara itu, sumber lainnya menerangkan, Albion tidak memasuki perairan yang dipersengketakan di Laut Cina Selatan. Inggris tidak mengakui klaim kawasan perairan di Kepulauan Paracel. Saat berlayar, ujar sumber, Albion berada di 12 mil laut batas perairan internasional.
Kepulauan Paracel, selama ini, diklaim masuk ke teritorial Cina. Namun, Vietnam dan Taiwan juga mengakui kepulauan itu milik mereka.
Kantor Kementerian Luar Negeri Cina melalui sebuah pernyataan yang disampaikan kepada Reuters menyebutkan, ada sebuah kapal telah memasuki perairan teritorial Cina di sekitar Kepulauan Paracel pada 31 Agustus 2018, tanpa izin. Angkatan Laut Cina telah memperingatkan agar kapal tersebut meninggalkan perairan.<!--more-->
"Kapal Inggris telah melanggar hukum internasional, hukum dan kedaulatan Cina. Cina menentang keras tindakan tersebut dan mengajukan ketidakpuasan yang sangat kuat kepada Inggris," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Baca: Cina Hadang 3 Kapal Perang Australia di Laut Cina Selatan
"Cina mendesak kuat agar Inggris segera menghentikan aksi provokasi, menghindari kerusakan hubungan bilateral, perdamaian dan stabilitas regional." Kementerian melanjutkan, "Cina akan mengambil seluruh aksi yang diperlukan demi mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara."
Hubungan London - Beijing, saat ini, menuju jalan yang ruwet. Inggris berusaha mengejar ketertinggalan dengan Cina terutama sejak penandatanganan perdagangan bebas pascaBrexit. Kedua negara, sebelumnya, pernah mencapai puncak keemasan dalam perdagangan.