TEMPO.CO, Jakarta - Cina menyebut pernyataan Amerika Serikat yang menuduh Cina sedang militerisasi Laut Cina Selatan tidak masuk akal. Cina menanggapi tuduhan ini pada Kamis 31 Mei, setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengatakan Washington akan mengkonfrontasi tindakan Cina di perairan Laut Cina Selatan.
Jim Mattis mengatakan pada Selasa sebelumnya bahwa Amerika Serikat akan menghadapi militerisasi pulau-pulau Cina di Laut Cina Selatan meskipun Cina mengkritik pelayaran dua kapal Angkatan Laut AS di Laut Cina Selatan.
Baca: Jim Mattis: Amerika Serikat Siap Hadapi Cina di Laut Cina Selatan
"Kehadiran militer Amerika Serikat di Laut Cina Selatan lebih besar daripada Cina dan negara-negara lain yang mengelilingi lautan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying seperti dikutip dari Reuters, 31 Mei 2018.
Hua juga mempertanyakan apakah operasi Freedom of Navigation Angkatan Laut AS benar-benar tentang menjaga hak bagi kapal untuk berlayar melalui wilayah Laut Cina Selatan atau hanya upaya untuk mempertahankan hegemoni Amerika Serikat di perairan itu.
"Ini terdengar seperti kasus pencuri yang menangis "berhenti mencuri" untuk menutupi kesalahan mereka," katanya.
Foto satelit yang dirilis Asian Maritime Transparency Initiative, pada 23 Februari 2016, memperlihatkan Tiongkok kemungkinan sedang membangun instalasi radar di pulau-pulau di kepulauan Spartly di Laut Cina Selatan. Kepulauan Spratly menjadi sengketa antara Tiongkok, Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dan Brunai. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe
Sementara juru bicara Kementerian Pertahanan Cina, Ren Guoqiang, mengatakan mereka telah mencatat bahwa Amerika Serikat baru-baru ini menutup mata terhadap fakta-fakta dan membesarkan isu militerisasi Laut Cina Selatan.
Tidak ada negara yang memiliki hak untuk berkomentar tentang pembangunan fasilitas pertahanan Cina yang diperlukan di wilayahnya sendiri, ujar Ren.
Namun, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat secara resmi mengusulkan Jim Mattis mengunjungi Cina, namun tidak memberikan tanggal untuk agenda tersebut.
Editorial media Cina menulis bahwa Cina harus mempersiapkan diri untuk menanggapi setiap campur tangan Amerika Serikat di Laut Cina Selatan.
Baca: Cina Hadang 2 Kapal Perang Amerika Serikat di Laut Cina Selatan
"Selain mengerahkan senjata pertahanan di Kepulauan Spratly, Cina harus membangun sistem pencegahan yang kuat, termasuk pangkalan udara dan kekuatan angkatan laut dan pangkalan angkatan laut," tulis surat kabar The Global Times.
Pentagon telah lama mengeluhkan sikap Cina yang menutupi pembangunan militernya yang cepat dan menggunakan pulau Laut Cina Selatan untuk mengumpulkan intelijen. Awal Mei, angkatan udara Cina mendaratkan pesawat pengebom di pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan sebagai bagian dari latihan tempurnya.