Inggris Dakwa Dua Agen Rusia Pelaku Peracunan Skripal

Kamis, 6 September 2018 10:30 WIB

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mendakwa dua orang Rusia secara in absentia atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap seorang mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal, dan putrinya Yulia.

Otoritas Inggris menyatakan keduanya adalah perwira intelijen militer dan dipastikan bertindak atas perintah otoritas Rusia.

Baca: Inggris: Identitas Penyerang Eks Intelijen Rusia Diketahui

Dilaporkan Polisi Inggris merilis gambar dari dua tersangka yang diklaim terbang ke Inggris untuk akhir pekan pada Maret tahun lalu untuk membunuh mantan mata-mata Sergei Skripal dengan Novichok, sebuah racun saraf produksi militer.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang secara resmi dituduh berusaha membunuh mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat dalam gambar yang diberikan oleh Polisi Metropolitan di London, Inggris 5 September 2018. REUTERS

Advertising
Advertising

Putri Skripal, Yulia dan seorang perwira polisi yang ada di tempat kejadian juga sakit dalam kasus ini, yang telah menyebabkan pengusiran diplomatik Timur-Barat terbesar sejak Perang Dingin. Seorang perempuan kemudian meninggal karena keracunan Novichok setelah kekasihnya menemukan botol parfum palsu yang diyakini polisi telah digunakan untuk menyelundupkan agen saraf Novichok ke Inggris.

Pihak berwenang Inggris mengidentifikasi para tersangka sebagai warga negara Rusia yang melakukan perjalanan dengan paspor asli di bawah nama samaran Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Perdana Menteri Theresa May mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah telah menyimpulkan bahwa mereka adalah perwira dalam dinas intelijen militer Rusia, yang dikenal sebagai GRU.

Baca: Inggris Publikasi Terduga Pelaku yang Meracun Skripal

"GRU adalah organisasi yang sangat disiplin dengan rantai komando yang mapan, jadi ini bukan operasi jahat. Itu hampir pasti juga disetujui di luar GRU di tingkat senior negara Rusia," kata May.

Berbicara kepada Parlemen pada Rabu 5 September, Theresa May mengulangi tuduhan sebelumnya bahwa pemerintah Rusia terlibat dalam kasus keracunan Skripal.

"Kami benar mengatakan Maret bahwa negara Rusia bertanggung jawab," kata May, seperti dikutip Russia Today.

Mantan Intelijen Rusia dan MI6, Kolonel Sergei Skripal, sekarat di rumah sakit di Inggris karena terpapar zat misterius [SKY NEWS]

Skripal adalah mantan perwira GRU yang mengkhianati puluhan agen untuk badan mata-mata Inggris MI6, ditemukan tidak sadarkan diri dengan Yulia di bangku umum di kota Salisbury, Inggris selatan, pada tanggal 4 Maret 2017.

Polisi merilis gambar kamera keamanan dari dua tersangka dan menguraikan misi tiga hari yang membawa mereka dari Moskow ke London ke Salisbury, di mana mereka menyemprot racun di pintu Skripal sebelum terbang kembali ke Moskow beberapa jam kemudian.

Diplomat Rusia di London dipanggil ke Kantor Kementerian Luar Negeri untuk menegaskan Inggris menginginkan mereka yang bertanggung jawab dibawa ke pengadilan. Namun Rusia, yang telah berulang kali membantah keterlibatan dalam serangan itu, mengatakan nama-nama itu tidak membuktikan apapun.

Baca: Inggris Minta Rusia Ekstradisi Pelaku Pembawa Racun Skripal

"Kami telah mendengar atau melihat dua nama, nama-nama ini tidak ada artinya bagi saya secara pribadi," kata staf di Kremlin, Yuri Ushakov, kepada wartawan di Moskow. "Saya tidak mengerti mengapa ini dilakukan dan sinyal seperti apa yang dikirim oleh pihak Inggris."

Inggris dan sejumlah negara lain telah mengusir diplomat Rusia atas insiden peracunan Skripal, dan Rusia membalas dengan tindakan serupa.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

7 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

11 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya