Ketua HAM PBB Pernah Disiksa Diktator Cile, Bagaimana Kisahnya?

Rabu, 5 September 2018 12:30 WIB

Presiden Cile, Michelle Bachelet, selama konferensi pers di istana kepresidenan di Tegucigalpa, Honduras 23 Agustus 2017.[REUTERS / Jorge Cabrera]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Cile yang kini menjadi Ketua Dewan HAM PBB, Michelle Bachelet, menyatakan pernah disiksa ketika berumur 23 tahun kemudian melarikan diri dari kediktatoran negaranya menuju pengasingan.

Lebih dari empat puluh tahun kemudian, Bachelet berupaya menghadapi masa lalunya untuk memerangi pelanggaran yang serupa dengan pengalamannya di seluruh dunia sebagai ketua dewan hak asasi manusia PBB yang baru.

Baca: Mantan Presiden Cile Jadi Ketua Badan HAM PBB

Dilaporkan Associated Press, 5 September 2018, Bachelet, yang kini berusia 66 tahun, sering terlihat tersenyum atau bercanda saat berpidato. Namun di balik humornya yang tulus, ia menyimpan kenangan kediktatoran brutal yang mengoyak keluarganya.

Ayahnya, seorang perwira angkatan udara, Jenderal Alberto Bachelet, meninggal pada 1974 setelah berbulan-bulan disiksa di penjara. Jenderal Augusto Pinochet telah memvonisnya sebagai pengkhianat karena menentang kudeta militer 1973 yang menjatuhkan Presiden Salvador Allende.

Advertising
Advertising

Alberto Bachelet [El País]

Bachelet sendiri ditangkap bersama dengan ibunya pada 1975. Dia adalah anggota muda Partai Sosialis, dan waktunya di penjara rahasia adalah cobaan berat yang tidak ingin ia bicarakan. Ia hanya mengatakan dalam otobiografinya bahwa dia menderita kesulitan fisik.

Menggunakan koneksi politik keluarga, dia pergi ke pengasingan di Australia dan Jerman Timur. Di sana dia bersatu kembali dengan pasangannya, Jaime Lopez.

Pada usia 25 tahun, Lopez menjadi salah satu pemimpin Partai Sosialis yang telah menyaksikan banyak anggotanya disiksa, dibunuh, atau dihilangkan secara paksa oleh kediktatoran militer Cile. Dia kembali ke Cile, tetapi hanya sebentar karena dia takut akan ditangkap oleh agen Pinochet.

Augusto Pinochet [teleSUR]

Kembali ke Eropa, Bachelet mengingatkan tentang pentingnya berkomitmen untuk alasan dan pengorbanan ayahnya.

"Ayah saya meninggal karena dia konsisten. Saya berharap tidak ada yang kurang dari Anda," Tulis buku "Bachelet: The Unofficial Story" karya Javier Ortega dan Andrea Insunza, yang mengutip pesan Bachelet mengatakannya pada pacarnya.

Baca: Michelle Bachelet Dilantik Jadi Presiden Cile

Ketika dia mengikuti sarannya, Lopez ditangkap di Cile. Di bawah penyiksaan, ia memberikan informasi rahasia polisi Pinochet kepada anggota lain dari Partai Sosialis, sebelum kekasih Bachelet menjadi salah satu satu dari sekitar 1.000 orang yang secara paksa menghilang selama kediktatoran.

Kematian ayahnya dan hilangnya kekasih, membentuk karakter Bachelet. Meskipun demikian, dia tidak pernah menyimpan dendam, bahkan tidak melawan militer Cile, kata Giorgio Agostini, seorang sosiolog yang telah lama mengenal Bachelet dan telah menulis tentang kehidupannya.

Jaime Lopez [villagrimaldi.cl]

Bachelet kembali ke Cile pada 1979 ketika dia merasa aman. Dia belajar kedokteran, dengan spesialisasi di bidang pediatri, dan mulai bekerja di sebuah organisasi yang membantu anak-anak dengan masalah kesehatan mental yang orang tuanya menjadi korban kediktatoran 1973-90.

Bachelet naik ke dunia politik melalui jajaran Partai Sosialis dan koalisi kiri-tengah yang mendominasi pemerintahan Cile selama hampir 20 tahun setelah Pinochet kehilangan kekuasaan.

Salah satu momen pentingnya adalah ketika dia diangkat sebagai menteri pertahanan perempuan pertama di Amerika Latin selama pemerintahan Presiden Ricardo Lagos. Dia terus mendobrak batasan ketika dia menjadi presiden perempuan pertama Cile pada 2006.

Setelah masa jabatannya, ia dinobatkan sebagai pemimpin pertama dari UN Women, sebuah badan perempuuan dunia yang baru dibentuk PBB. Dia meninggalkan pos untuk kembali ke Cile dan memenangkan kembali kepresidenan, menjabat dari 2014 hingga 2018.

Bachelet dikenal sebagai ibu tunggal yang peduli, pekerja keras, dan negosiator yang cerdik.

Dalam foto 7 Juni 2017 ini, Michelle Bachelet (tengah), saat masih menjabat sebagai Presiden Cile, berbicara dengan Gubernur Washington Jay Inslee, kedua dari kanan, saat makan siang, selama kunjungan Bachelet ke Seattle.[AP Photo / Ted S. Warren, File]

Di posisi barunya sebagai Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, ia menggantikan Zeid Ra'ad Al-Hussein, seorang diplomat dan anggota keluarga kerajaan Yordania.

Para diplomat dari negara-negara anggota PBB yang berjumlah 193 negara pada Juli sepakat memilih Bachelet sebagai Ketua Dewan HAM PBB.

Pada Senin 3 September, hari ketiga setelah Bachelet menjabat, pengadilan Myanmar memvonis dua wartawan Reuters tujuh tahun penjara atas tuduhan kepemilikan ilegal dokumen resmi.

Baca: Tiga Pelanggaran HAM Myanmar Dikecam oleh Komunitas Internasional

Putusan itu disambut dengan kecaman internasional yang akan menambah kemarahan atas pelanggaran hak asasi manusia militer terhadap Muslim Rohingya.

Dia meminta pemerintah Myanmar untuk membebaskan para wartawan dan mengatakan bahwa pengadilan mereka melanggar standar internasional.

Sebagai ketua Dewan HAM PBB, Michelle Bachelet, akan menghadapi banyak tantangan lain, terutama di antara mereka, bagaimana cara memebujuk diktator, otokrat, tiran dan demagog untuk menghormati hak asasi manusia.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

5 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

16 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

21 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

3 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya