Milisi Baku Tembak, 400 Tahanan Kabur dari Penjara di Libya

Senin, 3 September 2018 14:38 WIB

Pejuang pemberontak menahan pasukan pro Qadhafi di Abu Salim, Tripoli. REUTERS/Anis Mili

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 400 tahanan kabur dari penjara di Tripoli, ibukota Libya pada hari Minggu, 2 September 2018 saat dua kubu milisi bersenjata saling bertempur.

Pejabat hukum Libya menjelaskan, para tahanan memaksa aparat membuka pintu kamar sel mereka di penjara Ain Zara, di selatan Tripoli.

Baca: ISIS Bangun Brigade Pasukan Gurun di Libya

Penjaga penjara tidak mampu menghentikan langkah para tahanan yang memaksa pintu dibuka untuk kemudian melarikan diri. Penjaga penjara juga ketakutan akan kehilangan nyawa mereka.

"Para tahanan mampu membuka pintu dan pergi," kata polisi tanpa menjelaskan secara rinci dua kubu yang berkelahi seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 2 September 2018.

Polisi membenarkan tentang 400 tahanan yang melarikan diri itu di media sosial. Namun aparat polisi Libya menolak memberikan penjelasan lebih rinci.

Baca: Kisah WNI Bebas dari Penyanderaan di Libya

Advertising
Advertising

Sebagian besar tahanan yang melarikan diri merupakan tahanan kriminalitas umum. Mereka juga pendukung mantan pemimpin LIbya, Muammar Kadhafi yang tewas dalam aksi unjuk rasa tahun 2011.

Menurut Kementerian Kesehatan Libya, perkelahian antar kubu milisi di pinggiran selatan Tripoli telah memakan korban 39 orang meninggal, dan sekitar 100 orang terluka. Perkelahian antar kubu milisi ini menggunakan senjata berat seperti tembakan roket.

Beberapa roket yang diluncurkan kubu milisi yang berkelahi menyasar kamp al-Fallah yang digunakan sebagai tempat tinggal ratusan orang dari suku Tawergha. Serangan roket menewaskan dua orang dan melukai tujuh orang termasuk dua anak-anak.

Baca: Kisah Pasangan Libya Disiksa CIA dan M16 atas Pesanan Khadafi

Orang-orang Tawerga tinggal di kampa setelah dipaksa keluar dari tempat tinggal mereka di dekat kota Misrata. Mereka merupakan pendukung Kadhafi.

Roket juga menerjang hotel Waddan di pusat kota Tripoli dekat Kedutaan Italia pada hari Sabtu, 1 September. Tiga orang terluka.

Perusahaan minyak milik pemerintah Libya, NOC juga menjadi sasaran roket. Depot diesel yang digunakan sebagai bahan bakar telah diterjang roket di hari yang sama saat hotel Waddan mengalami peristiwa yang sama.

Pemerintah Libya dukungan PBB yang berkantor di Tripoli menyatakan ibukota dalam situasi darurat. Misi PBB di Libya telah meminta pihak-pihak yang bertikai untuk bertemu pada hari Selasa, 4 September 2018 guna menggelar dialog mendesak tentang situasi keamanan di Tripoli.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

23 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

4 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

4 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya