Wajibkan Pekerja Pakai Bra, Perusahaan Digugat Melanggar HAM

Minggu, 2 September 2018 18:57 WIB

Christina Schell menggugat perusahaannya telah melakukan pelanggaran HAM karena mewajibkannya mengenakan bra saat bekerja.

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pekerja wanita asal Alberta, Kanada bernama Christina Schell menggugat perusahaannya yang telah melakukan pelanggaran HAM karena mewajibkan dirinya mengenakan bra saat bekerja.

Schell, asal Alberta, yang tetap menolak mengenakan bra saat bekerja kemudian dipecat oleh perusahaannya.

Baca: Hari Buruh di Filipina, Buruh Tuntut Penghapusan Kontrak Kerja

Menurut laporan Daily Mail, Sabtu, 1 September 2018, bos Schell bernama Dough Robb, general manajer Osoyoos Golf Club menjelaskan, dirinya diwajibkan mengenakan bra untuk melindungi dirinya dar anggota klub golf tersebut.

"Saya tahu apa yang terjadi di klub golf ketika alkohol dilibatkan," kata Schell menjawab pernyataan Robb.

Wanita usia 25 tahun ini berhenti mengenakan bra sekitar 2 tahun lalu setelah dia merasa tidak nyaman.

Baca: Melawan Kebijakan Pemerintah, Pekerja Kereta Api Prancis Mogok

Advertising
Advertising

Keputusannya menggunakan UU HAM untuk menggugat perusahaan tempatnya bekerja, didasarkan pada kesadarannya yang muncul menyaksikan pria tidak memiliki banyak hambatan tentang cara mereka berpakaian.

"Ini berdasarkan gender dan itu sebabnya ini isu HAM," ujarnya.

Schell tidak sendirian menghadapi masalah bra ini. Seorang pekerja di McDonald's, Kate Gosek juga bertarung di tempat kerjanya karena pilihannya untuk tidak memakai bra selama bekerja.

Gosek, 19 tahun, dihadapkan dengan beberapa manajer yang tak suka dengan pilihannya tak memakai bra.

Baca: Miliarder AS Didakwa Bunuh Pekerja Bunker Nuklir

Pekan ini, dua manajer Gosek menyatakan permohonan maaf kepada Gosek. McDonald's di Kanada memastikan tidak ada aturan yang mewajibkan pekerja perempuan mengenakan bra.

Menurut Undang-undang antidiskriminasi menyatakan, adalah ilegal bagi perusahaan melakukan diskriminasi terhadap individu karena rasnya, warna, agama, jenis kelamin, dan asal bangsanya.

Jika Gosek berhasil mendapatkan haknya, Schell masih menunggu jawaban terhadap perusahaan tempat ia bekerja yang digugat melakukan pelanggaran HAM karena mengharuskannya memakai bra saat bekerja.

Berita terkait

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

15 jam lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

20 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

21 jam lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

22 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

1 hari lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

1 hari lalu

10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu

Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

2 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya