3 Latihan Perang Terbesar Sepanjang Tahun 2018
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 1 September 2018 18:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat, kedua pihak menggelar sejumlah latihan perang yang diklaim terbesar sepanjang tahun 2018 dan bahkan terbesar selama empat dekade terakhir. Amerika Serikat dengan komando Asia-Pasifiknya, menggelar latihan perang maritim terbesarnya, yang digelar setiap dua tahun sekali. Sementara Rusia akan menggelar latihan perang terbesar selama 40 tahun terakhir saat era Uni Soviet. Berikut tiga latihan perang terbesar sepanjang tahun 2018.
1. Latihan Perang Maritim Komando Asia-Pasifik (RIMPAC)
Latihan perang maritim internasional terbesar di dunia yang ditutup pada 2 Agustus setelah lebih dari satu bulan kegiatan pelatihan dilakukan di dan sekitar Kepulauan Hawaii dan California Selatan.
Baca: Terungkap, Israel Ikut Latihan Perang Marinir Terbesar di Dunia
Dilansir dari www.cpf.navy.mi, 1 September 2018, 25 negara, 46 kapal perang, lima kapal selam, 17 pasukan darat, dan lebih dari 200 pesawat dan 25.000 personel berpartisipasi dalam latihan Rim of the Pacific 2018. Tahun ini, latihan tempur RIMPAC menandai latihan ke-26 yang dimulai pada 1971 dan yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Diselenggarakan oleh Armada Pasifik AS, RIMPAC 2018 dipimpin oleh Wakil Laksamana AS, John D. Alexander, komandan Armada ke-3 AS, yang menjabat sebagai komandan gugus tugas gabungan (CTF).
Latihan perang maritim Rimpac tahun ini termasuk pasukan dari Australia, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Israel, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Republik Korea, Republik Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam.
Selain itu, untuk pertama kalinya sejak RIMPAC 2002, Pusat Komando Armada ke-3 AS dipindahkan dari San Diego ke Pearl Harbor untuk mendukung komando dan kontrol semua pasukan Armada ke-3 di wilayah tanggung jawab Armada ke-3, untuk memasukkan pasukan yang beroperasi ke depan di Pasifik Barat.
<!--more-->
2. Latihan Perang Terbesar Rusia dalam Vostok-18
Di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO, militer Rusia mengumumkan rencana latihan terbesar sejak 1981. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan latihan perang besar-besaran pada September akan melibatkan sekitar 300.000 tentara Rusia, lebih dari 1.000 pesawat dan partisipasi beberapa unit militer Cina dan Mongolia. Sebelumnya Rusia di era Uni Soviet menggelar latihan perang Vostok pada 1981, yang melibatkan 150.000 personel Angkatan Darat Soviet.
Baca: Kapal Selam Amerika USS Newport News Muncul, Suriah Tegang
Dilansir dari npr.org, 1 September 2018, latihan militer, yang dikenal sebagai Vostok 2018 atau Timur 2018, direncanakan dimulai pada 11 September. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengibaratkan latihan perang yang akan datang pada bulan September sebagai sebuah peristiwa yang sudah terkubur di masa lalu dan kembali ke era ketika Perang Dingin membara panas.
Baca: Rusia-Cina-Mongolia Latihan Perang Terbesar di Dunia, untuk Apa?
Ini adalah pertama kalinya Cina menggelar latihan perang bersama dengan Rusia. Dilaporkan South China Morning Post, sekitar 3.200 tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina dan 30 pesawat akan mengambil bagian dalam latihan gabungan dalam rentang pelatihan Tsugol di wilayah Trans-Baikal Timur jauh Rusia dari 11 hingga 15 September. Tank militer Cina untuk Vostok-18 terlihat melintasi perbatasan Cina-Rusia di Manzhouli di Mongolia Dalam, pada Selasa 28 Agustus.
<!--more-->
3. Latihan Perang Angkatan Laut Rusia di Laut Mediterania
Rusia mengadakan latihan perang angkatan laut terbesar di Laut Mediterania pada tanggal 1-8 September yang melibatkan 25 kapal perang dan 30 pesawat.
"Sesuai dengan rencana pelatihan Angkatan Bersenjata Rusia, latihan skala besar dari pengelompokan pasukan (pasukan) Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Udara akan dilakukan pada tanggal 1-8 September 2018 di Laut Mediterania di bawah arahan Panglima Angkatan Laut Laksamana Vladimir Korolyov," kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir dari TASS.
Baca: Antisipasi Serangan AS, Rusia Gelar Militer di Laut Mediterania
Latihan perang di Laut Tengah akan melibatkan kapal perang Armada Laut Utara, Baltik, dan Laut Hitam serta Caspian Flotilla dan pesawat penerbangan jarak jauh, transportasi militer dan penerbangan angkatan laut.
Selama latihan di Laut Mediterania, akan dikerahkan lebih dari 25 kapal perang dan kapal pendukung yang dipimpin oleh kapal penjelajah rudal Marshal Ustinov.
"Di wilayah udara internasional, tugas-tugas pelatihan akan dipraktekkan oleh sekitar 30 pesawat, termasuk pesawat pencegat rudal Tu-160 strategis, pesawat tempur anti-kapal selam Tu-142MK dan Il-38, jet tempur Su-33 dan Su-30SM. pesawat terbang dari penerbangan angkatan laut.
Sesuai dengan rencana latihan perang di Laut Mediterania, gugus tempur akan mempraktekkan tugas pertahanan udara, anti-kapal selam dan peperangan anti-sabotase dan juga perang anti-ranjau.
Untuk tujuan menjamin keselamatan pelayaran dan penerbangan, area yang dicakup dalam latihan perang akan ditutup dan dinyatakan berbahaya untuk navigasi dan penerbangan, sesuai dengan undang-undang internasional.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, latihan angkatan laut Rusia di Mediterania sesuai dengan hukum internasional.
"Sejauh ini latihan perang angkatan laut Rusia di Mediterania, adalah hal yang benar-benar wajar. Setiap negara bebas untuk melakukan latihan perang sesuai dengan hukum internasional: baik di wilayahnya sendiri, atau di wilayah negara lain berkoordinasi dengan mereka, atau di laut lepas, yang sepenuhnya sesuai dengan aturan internasional." tegas Lavrov.