TEMPO.CO, Jakarta - Kapal selam Amerika, USS Newport News, yang membawa rudal presisi Tomahawk, telah memasuki pelabuhan Gibraltar di pintu masuk Laut Mediterania.
Baca: Rusia: Amerika Serikat Jangan Bermain Api di Suriah
Kedatangan kapal ini menyusul peringatan dari kementerian Pertahanan Rusia bahwa ada kelompok Helm Putih gadungan yang mengirim paket zat kimia beracun kepada kelompok militan di Provinsi Idlib, Suriah.
Militer Rusia menuding ada plot yang sedang berjalan untuk membuat serangan bom kimia oleh militan tapi disalahkan kepada militer Suriah untuk memicu terjadinya serangan rudal dari militer AS dan sekutu. Ini pernah terjadi pada April 2018.
“Media Gibraltar Chronicle melansir kapal selam canggih ini, yang dilengkapi dengan mesin nuklir, terlihat muncul di pelabuhan pada Kamis, 13 September 2018,” begitu dilansir Sputnik News pada Sabtu, 1 September 2018 waktu setempat.
Sebuah kapal Pertahanan Polisi Gibraltar sempat menghalau sebuah kapal berbendera spanyol yang mendekat ke kapal selam itu.
Baca: Amerika Serikat Pindahkan Radar Cangih ke Wilayah Udara Suriah
Kementerian Pertahanan AS menyebut, menurut Gibraltar Chronicle, kedatangan kapal selam ini untuk kunjungan logistik terjadwal.
Situasi di Suriah menegang sejak dua pekan terakhir setelah muncul berbagai spekulasi bahwa militer AS dan sekutu bakal kembali menyerang Suriah dengan rudal presisi seperti pada April 2018.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, menuding ISIS hanya beroperasi di wilayah yang dikontrol militer AS di Suriah dalam pernyataan Sabtu, 9 Juni 2018. Reuters
Media CNN melansir fasilitas produksi senjata kimia Suriah bakal menjadi sasaran tembak jika militer Suriah kembali menyerang warga sipil misalnya di Idlib dengan bom kimia seperti terjadi di Kota Douma pada awal tahun ini. Serangan bom kimia di Douma menimbulkan banyak korban jiwa tapi militer Suriah dan Rusia membantah terlibat.
Baca: Amerika Serikat Tuduh Penggunaan Senjata Kimia di Suriah
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan kapal penghancur USS The Sullivans, yang membawa 56 rudal presisi, tiba di Teluk Persia beberapa hari lalu.
Militer AS juga disebut telah menyiagakan pesawat pengebom US B-1B yang membawa 24 rudal presisi udara ke darat AGM-158 JASSM. Pesawat ini berbasis di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Kerusakan akibat serangan udara AS terhadap fasilitas riset senjata kimia, penyimpanan senjata dan pos komando militer di Suriah. Foto di kiri sebelum penyerangan dan foto di kanan setelah hantaman rudal presisi Digitalglobe.com
Konashenkov menuding kelompok militan dari Tahrir al-Sham bersiap untuk melakukan serangan bom kimia ini di Provinsi Idlib untuk memicu serangan rudal presisi dari sekutu.
Baca: Rusia Tuding Amerika Mau Jebak Suriah untuk Picu Serangan Rudal
Idlib merupakan satu-satunya provinsi, yang terletak di kawasan utara Suriah, yang masih dikuasai kelompok pemberontak anti Presiden Bashar al-Assad.
Militer Suriah, yang bersekutu dengan Rusia, mengatakan kelompok Helm Putih gadungan telah menculik 44 anak-anak terkait kepentingan untuk membuat serangan jebakan menggunakan bom kimia untuk disalahkan kepada pasukan pemerintah.