Mahathir Bakal Hentikan Bantuan Tunai di Malaysia, Kenapa?

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 September 2018 14:41 WIB

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyaksikan perayaan Hari Merdeka ke-61 di Putrajaya, Malaysia, Jumat, 31 Agustus 2018. Pada 31 Agustus 1957, pukul 09.30, deklarasi Hari Merdeka dibacakan Ketua Menteri Malaya pertama, Tunku Abdul Rahman, di Stadion Merdeka, yang dihadiri ribuan orang, antara lain para penguasa Melayu, anggota pemerintahan federal, dan tamu asing. (AP Photo)

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -- Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan pemerintah akan mulai melatih warga bumi putera atau warga Melayu agar mampu berkompetisi secara bisnis dengan warga lainnya.

Video:

Mahathir Mohamad Sambangi Kantor Jack Ma Pendiri Alibaba

Advertising
Advertising

“Bantuan uang tunai seperti BR1M hanya akan melemahkan kita. Kita tidak seharusnya menunggu bantuan tiba. Lebih baik, kita berupaya sendiri untuk mengatasi kelemahan kita dan mengubah keadaan,” kata Mahathir dalam pidato di kongres beragenda bumi putera pada Sabtu, 1 September 2018.

Pemerintahan Mahathir mengakhiri program bantuan uang tunai bernama BR1M, yang diimplementasikan sejak 2012 untuk sekitar 4,1 juta warga. Masing-masing memperoleh dana sekitar RM500. Jumlah dana meningkat menjadi RM1000 pada 2016 dan RM1200 pada 2017 atau sekitar Rp4,3 juta.

Baca:

Mahathir Tak Izinkan Warga Asing Beli Properti di Kawasan Ini

Menteri Ekonomi Azmin Ali mengatakan pemerintah ingin menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan semua warga Malaysia.

Pemerintah mengatakan akan mengevaluasi Kebijakan Ekonomi Baru atau NEP, yang telah diterapkan sejak 1971.

NEP diperkenalkan setelah terjadi kerusuhan rasial pada 1969 karena terjadinya kesenjangan ekonomi antara Malaysia dan Cina.

Untuk mengurangi kesenjangan sosial ini, NEP memberikan sejumlah fasilitas kepada warga dari etnis Melayu. Misalnya, rumah dengan harga lebih murah, kuota beasiswa lebih besar, pengerjaan proyek-proyek pemerintah dan saham di sejumlah perusahaan tercatat di bursa.

Baca:

Mahathir Kritik Pemerintahan Najib Ingin Jual Malaysia ke Cina

Ini berdampak dengan meningkatkanya pertumbuhan pendapatan rumah tangga etnis Melayu. Namun, angka absolut pendapatan ini masih terbilang paling rendah.

Mahathir melanjutkan dia telah mengunjungi banyak lokasi konstruksi dan tidak melihat banyak pekerja dari etnis Melayu bekerja di sana sebagai insinyur ataupun pekerja.

Menurut Mahathir, ini memunculkan pertanyaan apakah warga Melayu merasa enggan melakukan ‘pekerjaan kotor’.

“Ini soal apakah Anda mau melakukannya atau tidak. Saya sangat sedih saat mengunjungi lokasi konstruksi-konstruksi ini misalnya Twin Towers. Saya tidak melihat ada satu orang Melayu bekerja di sana,” kata dia.

Menurut Mahathir pertanyaannya adalah apakah warga Melayu tidak dapat mengerjakannya atau tidak mau. “Kesempatan untuk mengubah hidup sendiri banyak tapi pada akhirnya, Anda bisa membawa kuda ke kolam air tapi tidak bisa membuatnya minum,” kata dia.

Baca:

PM Mahathir Sebut Banyak Pencuri di Era Najib Razak

Mahathir menambahkan keputusan untuk menghentikan BR1M bakal membuka kemungkinan pemerintah kalah pada pemilu. “Tapi tidak apa-apa karena kami tidak berada di sini untuk mensabotase hidup ras kami sendiri,” kata dia.

Menanggapi rencana ini, salah satu penerima dana BR1M, Danial Ilham, 23 tahun, mengatakan bantuan dana pemerintah bisa mengurangi kesulitan keuangannya.

“Saya punya beberapa kewajiban keuangan sehingga bantuan itu tidak bertahan lama,” kata dia seperti dilansir The Nation sambil menambahkan bantuan itu bisa mengurangi tingkat kemiskinan sehingga mengurangi level kriminalitas.

Sedangkan pengacara Mustaqim Marsidi, seperti dilansir The Nation, mengatakan jumlah dana bantuan yang diterima warga cukup rendah sehingga tidak memunculkan budaya kemalasan.

“Bantuan dana pemerintah itu terlalu kecil untuk mempengaruhi mentalitas malas,” kata dia. Jika bantuan itu membuat penerimanya menjadi malas, menurut dia, berarti pemerintah keliru dalam mendistribusikan bantuan kepada orang yang sebenarnya tidak membutuhkan. Dia meminta pemerintahan Mahathir memperhatikan ini.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

8 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

10 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

11 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya