Rouhani Telepon Macron Soal Komitmen Perjanjian Nuklir dan Bisnis

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Agustus 2018 14:01 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, di Teheran, Iran, 5 Maret 2018. President.ir/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Teheran – Presiden Iran, Hassan Rouhani, meminta lima negara pendukung perjanjian nuklir Iran 2015 untuk bertindak menyelamatkan kesepakatan multinasional itu.

Baca:

Amerika Serikat Kritik Eropa Bantu Iran Rp 293 Miliar

Advertising
Advertising

Rouhani menyampaikan permintaan ini kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, lewat telepon seperti dilansir kantor berita IRNA dan dikutip oleh Reuters.

Rouhani meminta Macron agar Uni Eropa memberikan jaminan saluran perbankan, penjualan minyak, asuransi, transportasi terkait kegiatan ekspor dan impor antara Iran dan Uni Eropa.

“Iran telah menepati semua janjinya dalam perjanjian nuklir. Dengan penarikan sepihak Amerika dari perjanjian itu, Iran berharap negara-negara yang menjadi mitra segera melaksanakan programnya dengan lebih cepat dan transparan,” kata Rouhani pada Senin, 27 Agustus 2018.

Baca:

Amerika Bentuk Grup Aksi Iran, Menlu Zarif Sebut Upaya Kudeta

Awalnya, perjanjian nuklir Iran yang diteken pada 2015 didukung oleh Inggris, Prancis, Jerman, Cina, Rusia dan Amerika. Belakangan, AS menyatakan keluar dari perjanjian itu pada era Presiden Donald Trump.

Kepada Rouhani, Macron mengatakan komitmen Prancis tetap mempertahankan pernjanjian nuklir ini. “Kami akan melakukan semuanya agar pembicaraan ini bisa menghindari terjadinya krisis serius dalam bulan-bulan mendatang,” kata Macron dalam pidato di hadapan para duta besar Prancis di Paris kemarin.

Baca:

Trump Sebut Pertemuan dengan Iran Bagus, Tapi ...

Pertanyaan Rouhani itu terkait dengan pengenaan sanksi oleh pemerintah AS, yang berlaku sejak Agustus 2018 seperti pelarangan pembelian dolar oleh pemerintah Iran. Sanksi ini bisa mempersulit Iran dalam melakukan transaksi pembayaran ekspor dan impor termasuk saat menjual minyak dan gas ke negara lain.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Jeff Roberson, REUTERS/Lisi Niesner

Secara terpisah, seperti dilansir kantor berita Tasnim, Kepala Pasukan Revolusi Iran, Jenderal Alireza Tangsiri, mengatakan Iran memiliki kontrol penuh atas kawasan Teluk dan Angkatan Laut AS tidak boleh berada di sana.

Baca:

Ditekan Amerika Serikat, Iran dan Korea Utara Bertemu

Pernyataan ini mengisyaratkan Iran dapat mengambil aksi militer di Teluk untuk mencegah negara sekitar mengeksppr minyak lewat jalur transportasi ini jika Iran dikenai sanksi larangan mengekspor minyak dan gas. Saat ini, AS memiliki armada kapal perang yang bertugas di kawasan Teluk untuk menjaga jalur perdagangan minyak.

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

2 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

2 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

5 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

5 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

6 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

6 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

8 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

8 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya