Ribuan Perempuan Etnis Rohingya Lahirkan Bayi Korban Perkosaan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 25 Agustus 2018 14:54 WIB

Suasana aksi damai pengungsi Rohingya untuk memperingati satu tahun mereka mengungsi dari Myanmar, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Meher, 25 tahun, menimang-nimang bayinya bernama Yasmin, dalam gendongannya. Sesekali, dia memberikan bayi 1,5 bulan itu susu.

Meher sangat mencintai anaknya, meski setiap kali melihat bayi tersebut, dia selalu teringat peristiwa yang akan menerornya seumur hidup. Maher berasal dari etnis minoritas Rohingya yang menjadi salah satu korban perkosaan bergilir yang dilakukan oleh anggota militer Myanmar.

“Dia adalah bayi saya dan saya sangat mencintainya, namun setiap kali saya melihatnya saya juga teringat peristiwa horor itu,” kata Meher, seperti di kutip dari CNN.com, Sabtu, 25 Agustus 2018.

Etnis minoritas Rohingya di Myanmar sudah lama mengalami diskriminasi. Mereka dianggap sebagai imigran ilegal dan tak dianggap sebagai warga negara Myanmar. Saat ini, ada ratusan ribu etnis Rohingya yang menghuni kamp-kamp pengungsian Cox’s Bazar di selatan Bangladesh.

Baca: Militer Myanmar Perkosa Wanita Rohingya, Ini Temuan Dokter PBB

Advertising
Advertising

Seorang perempuan Rohingya bersama dengan pengungsi lain membawa kertas yang isinya menuntut keadilan, saat aksi damai di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. Tahun lalu, sekitar 700 ribu orang Rohingya mengungsi ketika militer Myanmar melaksanakan operasi di Negara Bagian Rakhine. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Baca: Krisis Rohingya Picu Protes Warga Muslim Asia

Yasmin merupakan satu dari puluhan bayi yang dilahirkan beberapa pekan terakhir oleh perempuan-perempuan yang mengklaim telah diperkosa oleh anggota militer Myanmar saat terjadi aksi kekerasan di negara bagian Rakhine September 2017. PBB menyebut, tindak kekerasan itu adalah upaya pembersihan etnis.

Myanmar menyangkal tuduhan ini. Zaw Htay, Juru bicara Kepresidenan Myanmar mengatakan tidak ada bukti militer Myanmar telah melakukan tindak pelanggaran HAM. Myanmar bahkan telah membentuk komisi independen baru yang akan menginvestigasi tuduhan tersebut, termasuk tindak perkosaan.

Namun bantahan Myanmar itu terpatahkan oleh fakta di lapangan. Pada pintu masuk kamp-kamp pengungsian, sejumlah lembaga nirlaba membuka beberapa klinik, termasuk tempat bersalin. Organisasi Dokter Lintas Batas atau MSF memperkirakan ada sekitar 30 ribu ibu hamil di seluruh kamp pengungsian Cox’s Bazar dan hanya Tuhan yang tahu persis berapa banyak bayi dari jumlah itu adalah hasil perkosaan.

Berita terkait

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

2 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

3 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

4 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

4 hari lalu

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

Orang tua korban mempertanyakan penanganan kasus perkosaan ini di Polres Tangsel yang sudah ia laporkan sejak Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

5 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

12 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

14 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya