Gagas Jalur Sutera Baru, Cina Siap Bangun Jalur Kereta ke Rusia

Kamis, 23 Agustus 2018 07:00 WIB

Uji coba dan inspeksi kereta kecepatan tinggi swasta pertama Cina.[CRI via GB Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mempertimbangkan membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 180 kilometer yang menghubungkan kota Suifenhe, provinsi Heilongjiang tenggara dengan Vladivostok di Timur Jauh Rusia.

Dilansir dari Russia Today, proyek ini bernilai US$ 7 miliar atau Rp 102 triliun, seperti diungkapkan Wakil Perdana Menteri Rusia, Yury Trutnev, yang merupakan utusan presiden di Distrik Federal Timur Jauh.

Baca: Mahathir Batalkan 2 Proyek Cina, Sebut Pemerintahan Najib Bodoh

"Sebuah perusahaan Cina mempertimbangkan semuanya secara detail dan sampai pada kesimpulan bahwa pembangunan jalan kereta api itu hemat biaya," kata Trutnev.

Namun Trutnev mengatakan masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh Rusia, sementara perusahaan Cina hampir menyelesaikan studi kelayakan.

Advertising
Advertising

"Masalah yang paling penting adalah lebar lintasan," kata Trutnev. Dia menjelaskan bahwa kedua belah pihak telah mempertimbangkan opsi yang berbeda, termasuk pengukur ganda. Namun Kementerian Transportasi dan Kereta Api Rusia (RZD) bersikeras memasang jalur domestik dengan lebar 1520 milimeter.

Kereta Barang di Timur Jauh Rusia [www.stimson.org]

Rel kereta baru akan menjadi bagian dari jaringan rel kecepatan tinggi Mudanjiang-Vladivostok, pengembangan yang disepakati awal tahun ini.

Proyek total nilai US$ 12 miliar (Rp 175 triliun) ini akan melibatkan pembangunan lebih dari 380 kilometer rel, yang menggabungkan sekitar 12 stasiun baru, dan sejumlah jembatan dan terowongan yang belum ditentukan. Kecepatan kereta ini diperkirakan mencapai 250 kilometer per jam.

Baca: Berdagang dengan Korea Utara, AS Blacklist Cina dan Rusia

Ini adalah bagian dari rencana raksasa "Gugus Sabuk dan Jalan" (Belt and Road) yang dicanangkan Presiden Cina dan pemimpin partai, Xi Jinping yang gencar mempromosikan prakarsa "Gugur Sabuk dan Jalan" senilai triliunan dolar AS, seperti dilansir dari Associated Press.

Proyek ini berusaha untuk menghubungkan Cina dengan bagian lain Asia, Eropa, Afrika dan lainnya melalui proyek transportasi dan infrastruktur.

Kereta melaju di jalur sepanjang 10.400 kilometer yang menghubungkan kota Yiwu, Cina, dengan kota Teheran, Iran, yang dibangun dalam megaproyek "Jalur Sutra Baru Cina".[Flickr/ninara via Sputniknews]

Pada Forum Sabuk dan Jalan, Presiden Xi mengatakan bahwa "Dalam mengupayakan rencana Prakarsa 'Sabuk dan Jalan', kita harus fokus pada isu fundamental pembangunan, melepaskan potensi pertumbuhan berbagai negara dan mencapai integrasi ekonomi dan pembangunan yang saling berhubungan dan memberikan manfaat bagi semua," kata Xi seperti dikutip dari Center For Strategic & International Studies (CSIS).

Baca: Soal Lira, Cina, Qatar, Jerman, Prancis dan Rusia Dukung Turki

Beberapa proyek prakarsa "Sabuk dan Jalan" sudah berjalan, seperti Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), koridor sepanjang 3.000 kilometer yang membentang dari Kashgar Cina ke Gwadar Pakistan. CPEC mencakup beragam proyek infrastruktur termasuk jalan raya, jalur kereta api, saluran pipa, dan kabel optik, tetapi lebih dari separuh dari total investasi yang direncanakan untuk CPEC akan masuk ke proyek-proyek energi seperti pembangkit listrik.

Xu Shaoshi, Ketua Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional Cina, menyatakan bahwa CPEC adalah "lompatan penting dalam rantai yang lebih besar dari Belt and Road Initiative, dan akan memungkinkan terwujudnya 'Jalur Maritim Abad 21'".

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

1 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya