Sebelum Roboh, Ahli Sebut Kabel Jembatan Genoa Italia Berkarat

Selasa, 21 Agustus 2018 16:30 WIB

Jembatan Morandi yang runtuh di kota pelabuhan Italia, Genoa, Italia 15 Agustus 2018.[REUTERS / Stefano Rellandini]

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli teknik sempat mengungkapkan laporan pada Februari lalu yang menyebut ada karat pada kabel-kabel logam jembatan layang tol Genoa di Italia, yang mengurangi kekuatan jembatan sebesar 20 persen.

Dilaporkan Associated Press, 21 Agustus 2018, Meskipun temuan ini dirillis, baik kementerian maupun perusahaan jalan tol, menganggap belum perlu untuk membatasi lalu lintas, mengalihkan truk-truk besar, mengurangi jalan dari dua menjadi satu jalur atau mengurangi kecepatan kendaraan pada arteri utama untuk kota pelabuhan utara.

Baca: Jembatan Roboh, Pemerintah Italia Desak Pengelola Tol Mundur

Sementara sang perancang jembatan, Riccardo Morandi, pernah menulis laporan pada tahun 1979 yang mengusulkan pemeliharaan struktur yang konstan untuk menghilangkan semua karat dan mengisi tambalan pada penyangga, seperti dilansir dari The Independent.

Sejumlah petugas mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan Jembatan Layang Morandi di kota pelabuhan Genoa, Italia, 14 Agustus 2018. Kecelakaan besar ini telah menewaskan sedikitnya 35 orang. (Luca Zennaro/ANSA via AP)

Advertising
Advertising

Laporan ini dirilis 12 tahun setelah jembatan yang memakai namanya menyebut hilangnya ketahanan kimia dari beton yang terkenal karena udara laut dan polusi dari pabrik baja di dekatnya.

Morandi, yang meninggal pada 1989, bersikeras bahwa desain jembatan betonnya kokoh tetapi mencatat serangan korosi yang tidak terlihat pada struktur bisa terjadi di lingkungan berbeda.

"Cepat atau lambat, mungkin dalam beberapa tahun, akan perlu untuk melakukan perawatan yang terdiri dari penghapusan semua karat pada struktur penyokong, untuk mengisi tambalan," kata Morandi.

Riccardo Morandi [www.subrayado.com.uy]

Sebagian besar struktur Jembatan Morandi di Genoa runtuh pada 14 Agustus saat hujan lebat, menewaskan 43 orang dan memaksa evakuasi lebih dari 600 orang yang tinggal di gedung apartemen di bawah bagian jembatan.

Para pekerja masih mendengar suara-suara berderak dari bagian jembatan yang masih berdiri, sehingga petugas pemadam kebakaran menghentikan operasi yang memungkinkan warga yang dievakuasi untuk mengambil barang-barang mereka dari apartemen di bawah jembatan.

Gubernur Liguria, Giovanni Toti, mengatakan pemeriksaan sedang dilakukan untuk menentukan risiko apa yang mungkin timbul. Pekerjaan dilanjutkan untuk membersihkan berton-ton puing jembatan yang mengalir ke dasar sungai kering di bawahnya.

Baca: Detik-detik Robohnya Jembatan Layang di Italia

"Daerah di bawah jembatan itu terlarang, kecuali untuk kebutuhan ekstrem, karena petugas pemadam kebakaran memutuskan untuk memverifikasi lebih lanjut setelah kebisingan yang kami hadapi hari ini," kata Toti kepada Associated Press.

Jaksa yang menyelidiki keruntuhan jembatan itu mengatakan, antara lain, mereka melihat kemungkinan pemeliharaan yang salah atau cacat desain.

Jaksa Francesco Cozzi mengatakan Senin mereka juga mencari kemungkinan kelemahan dalam pengawasan. Dia mengatakan dia belum bisa mengatakan apakah kehadiran platform pemeliharaan bergerak yang membebani beberapa ton di bagian bawah jembatan berkontribusi pada keruntuhan itu. Dia mengulangi bahwa penyelidikan akan memakan waktu lama.

Berita terkait

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

14 menit lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

1 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

4 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

9 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

10 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

12 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

13 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

15 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya