TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Italia mendesak para petinggi operator jembatan layang Morandi, jembatan yang baru saja roboh di kota pelabuhan Genoa, untuk mundur dari posisinya, setelah gagal mengantisipasi kecelakaan.
Salah satu saksi mata bernama Ivan, 37 tahun, dievakuasi pada Selasa dari gedung terdekat tempat dia bekerja dan menyatakan robohnya jembatan sebagai hal yang tidak dapat dipercaya.
"Di tahun 90-an mereka menambahkan beberapa pengganti di satu bagian, tetapi juga di bawah Anda dapat melihat karat," ujar Ivan, seperti dilaporkan Reuters, 16 Agustus 2018.
Baca: Detik-detik Robohnya Jembatan Layang di Italia
Ketika alat berat dikerahkan untuk menggeser potongan beton seukuran truk, ratusan petugas pemadam kebakaran mencari korban yang selamat, sementara publik yang berduka kini melampiaskan kemarahan atas kondisi jembatan sepanjang 1,2 kilometer, yang selesai pada 1967 dan dirombak dua tahun lalu.
Jembatan Morandi yang runtuh di kota pelabuhan Italia, Genoa, Italia 15 Agustus 2018.[REUTERS / Stefano Rellandini]
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan keadaan darurat untuk Genoa, salah satu pelabuhan tersibuk di Italia. Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli, mengunjungi lokasi bencana, mengatakan operator jembatan Autostrade per l'Italia harus berkontribusi pada biaya rekonstruksi serta membayar denda
Tapi Autostrade, sebuah unit dari kelompok Atlantia Milan, mengatakan telah melakukkan pemantauan rutin, seperti pemeriksaan canggih pada struktur sebelum insiden.
"Hasil ini telah membentuk dasar untuk pekerjaan pemeliharaan yang disetujui oleh Kementerian Perhubungan sesuai dengan hukum dan ketentuan perjanjian konsesi," kata Autostrade.
Sebuah sumber yang berkepentingan atas masalah tersebut mengatakan Autostrade per l’Italia akan mengadakan rapat dewan luar biasa pekan depan setelah bencana.
Terrifying moment bridge collapses in Genoa#Genoa #PonteMorandi #Genova pic.twitter.com/2Nz7tLHp79
— Ruptly (@Ruptly) August 14, 2018
Kondisi jembatan dan kemampuannya untuk menahan beban besar baik dalam intensitas dan berat lalu lintas selama bertahun-tahun, telah menjadi fokus debat publik sejak keruntuhan Selasa, ketika rentang fondasi sepanjang 80 meter roboh saat jam makan siang ketika mobil dan truk melintas.
Salvatore Lorefice, 58, seorang pensiunan yang tinggal beberapa ratus meter dari jembatan, mengatakan bahwa semen telah jatuh dari struktur pada awal 1980-an ketika ia bekerja di sebuah gudang langsung di bawah jembatan.
Dia ingat kunjungan oleh tim teknisi Jepang yang datang untuk mencari tahu bagaimana strukturnya memburuk dalam waktu yang begitu singkat.
Jembatan Morandi di Genoa, Italia, sebelum runtuh [www.solgeo.it]
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri, Matteo Salvini, mengatakan manajer sektor swasta dari jembatan itu telah mendapatkan miliaran dari tol tetapi tidak menghabiskan uang yang seharusnya dan konsesinya harus dicabut.
"Memaksakan hukuman setinggi mungkin dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas korban tewas dan yang terluka membayar untuk segala kerusakan dan kejahatan," kata salvini.
Juru bicara brigade pemadam kebakaran, Luca Cari, mengatakan 400 petugas pemadam kebakaran berada di lokasi, dibantu oleh derek yang membersihkan reruntuhan besar dan menciptakan ruang bagi tim penyelamat untuk memeriksa korban yang selamat. Polisi Genoa mengatakan saat ini 39 korban tewas dan 16 luka-luka. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan empat warga Perancis termasuk di antara korban yang tewas.
Toninelli sebelumnya mengatakan dia telah memulai proses untuk menghapus Autostrade dari kontrak dan dia menuntut para manajer di perusahaan itu mengundurkan diri.
"Autostrade per l'Italia tidak dapat memenuhi kewajibannya di bawah kontrak yang mengatur manajemen infrastruktur ini," kata Toninelli kepada RAI 1 TV, menambahkan dia akan menuntut denda terhadap perusahaan yang bisa mencapai hingga 150 juta euro. Namun dua pejabat tinggi Autostrade tidak berencana untuk mengundurkan diri.
Jembatan jalan tol Morandi yang runtuh di Genoa, Italia utara, Selasa, 14 Agustus 2018. Sebagian besar jembatan ambruk di atas kawasan industri di kota Genova. Luca Zennaro/ANSA via AP
Jembatan Morandi, dinamakan sesuai nama insinyur yang merancangnya, membentuk bagian dari jalan raya A10 yang dioperasikan oleh Autostrade. Jalan layang sepanjang 55 kilometer dari A10 menyumbang sekitar 1,7 persen dari total lalu lintas jaringan untuk operator jalan tol terbesar Italia.
Induk perusahaan Autostrade, Atlantia, juga menerima pendapatan jalan tol di Brasil, Chili, India dan Polandia.
"Manajemen teratas Autostrade per l’Italia harus mundur terlebih dahulu," kata Toninelli di Facebook.
Baca: Jembatan Layang Italia Roboh, Menteri: Yang Salah Harus Membayar
Dia juga mengatakan pemerintah akan memeriksa struktur jembatan dan terowongan penuaan di seluruh negeri dengan maksud untuk meluncurkan program kerja perbaikan jika diperlukan.
Dalam beberapa jam setelah bencana, pemerintahan baru yang menjabat pada bulan Juni mengatakan robohnya jembatan menunjukkan bahwa Italia perlu menghabiskan lebih banyak untuk infrastrukturnya yang bobrok, mengabaikan kendala anggaran Uni Eropa jika diperlukan.