Amerika Monitor Satelit Rusia Seakan Melahirkan, Senjata Baru?

Editor

Budi Riza

Senin, 20 Agustus 2018 05:59 WIB

Ilustrasi senjata laser luar angkasa. Youtube.com

TEMPO.CO, Jenewa - Pemerintah Amerika Serikat melansir adanya pergerakan tidak biasa dari sebuah satelit Rusia, yang diluncurkan pada 2017.

Baca:

Satelit Merah Putih Sukses Mengangkasa

5 Negara Pemilik Satelit Terbanyak di Luar Angkasa

Advertising
Advertising

Satelit ini beberapa waktu lalu meluncurkan sebuah satelit yang lebih kecil dari sebuah ruang di dalam satelit itu.

Dan satelit yang kedua ini juga meluncurkan satelit yang berukuran lebih kecil dari dalam dirinya beberapa bulan kemudian. Ini membuat satelit induk seperti beranak.

Pejabat dari kemenlu AS mengaku merasa khawatir jika rangkaian satelit itu merupakan senjata.

“Kami belum tahu persis apa itu, dan tidak ada cara untuk memverifikasinya,” kata Yleem Poblete, asisten menlu bidang kontrol senjata, verifikasi dan kepatuhan di Kementerian Luar Negeri dalam sebuah konferensi di Jenewa, Swiss, seperti dilansir CNN pada Kamis, 16 Agustus 2018.

Informasi ini diungkap ke publik sekitar dua pekan setelah Wakil Presiden AS, Mike Pence, mengumumkan rencana pembentukan angkatan luar angkasa. Pence menyebut angkatan ini akan berdiri terpisah seperti angkatan laut, darat, udara, penjaga pantai dan marinir. Rencananya, angkatan luar angkasa ini bakal mulai beroperasi pada 2020.

Poblete tidak menyebut nama satelit yang dimaksud. Namun, satelit ini diluncurkan pada Oktober 2017. Menurut CNN, ada kemungkinan ini adalah satelit Cosmos 2523, yang memisahkan diri dari induk satelit pada 30 Oktober 2017.

Ilustrasi Satelit 'Melahirkan' Satelit.Daily Mail

Menurut Jonathan McDowell, yang merupakan seorang astronot di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Rusia tidak meluncurkan satelit apapun pada Oktober 2017 selain Progress 68 ke Stasiun Antariksa Internasional. Ini merupakan misi pengiriman suplai dan sebuah satelit Eropa yaitu Sentinel-5P Earth, yang bertugas memantau Bumi.

Menurut McDowell ada kemungkinan satelit Rusia itu adalah Cosmos 2523.

Menurut dia dan rekannya Brian Weeden, satelit biasa melakukan manuver di luar angkasa, misalnya manuver jarak dan kemudian menempel ke satelit induk. Menurut McDowell, ada kemungkinan Rusia sedang mengecek kemampuan satelit militernya untuk meluncurkan satelit lebih kecil ke orbit yang lebih rendah.

Baca:

Angkatan Luar Angkasa AS Bakal Dilengkapi Senjata Laser Super?

Satelit Intai Amerika Rekam Aktivitas Pabrik Rudal Korea Utara

McDowell mengatakan manuver ini sebagai hal biasa dan tidak ilegal atau berbahaya. Jadi dia mengaku tidak yakin dengan penyebab kekhawatiran Poblete.

Menurut media Quartz, militer AS memiliki sejumlah radar pelacak posisi satelit Rusia yang berbasis di darat. Satelit mata-mata atau kamera dari darat yang kuat bisa juga digunakan untuk mengintip satelit yang lewat.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

17 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya