PM Mahathir Minta DPR Malaysia Audit Ulang Skandal 1MDB

Editor

Budi Riza

Kamis, 16 Agustus 2018 13:19 WIB

Eks PM Malaysia Najib Razak dilantik sebagai anggota parlemen pada 16 Juli 2018 dan memilih jadi oposisi [BERNAMA | THE STAR]

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pengungkapan skandal 1MDB terkait dugaan penyelewengan dana milik perusahaan investasi pelat merah 1Malaysia Development Berhad mulai memasuki babak baru.

Baca:

Kasus Korupsi 1MDB, Indonesia Kembalikan Yacht Mewah ke Malaysia

Sedang Buron, Tersangka Kasus 1MDB Mengecam PM Mahathir

Advertising
Advertising

Lewat Kementerian Keuangan Malaysia, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengajukan permintaan pengusutan skandal 1MDB dilakukan dengan melibatkan auditor umum dan komite akuntan publik atau Public Accounts Committee dari parlemen.

“Ini investigasi yang detil mengenai dugaan penggelapan uang terkait 1MDB dan perusahaan terkait untuk memulihkan kewibawaan Dewan Rakyat,” begitu pernyataan dari kantor kementerian Keuangan seperti dilansir Free Malaysia Today pada Rabu, 15 Agustus 2018.

Permohonan resmi ini berada dalam urutan kelima agenda pembahasan di Dewan Rakyat dan bakal dibahas dalam waktu dekat.

Permohonan dari kementerian Keuangan ini menyusul perintah dari Perdana Menteri Mahathir Mohamad agar Laporan Auditor Umum mengenai 1MDB segera dideklasifikasi untuk publik dari sebelumnya berstatus rahasia negara.

Mahathir mengatakan telah memerintahkan polisi untuk mencabut pembatasan akses terhadap hasil audit skandal 1MDB, yang telah pernah dilakukan pada masa PM Najib Razak. Saat itu, Najib menyatakan hasil laporan auditor umum termasuk rahasia dan diatur oleh Official Secrets Act.

PM Malaysia Mahathir Mohamad. AP

Ketika itu, laporan audit diserahkan kepada Komite Audit Publik dari Dewan Rakyat dan isinya menyatakan ada kerugian hingga RM42 miliar atau sekitar Rp150 triliun. Anggota parlemen boleh membaca hasil audit namun dilarang mempublikasikan hasilnya.

Mengenai ini, Deputi Ketua Komite Audit Publik, Wong Kah Woh, mengatakan akan membahas permintaan ini dengan ketua yaitu Ronald Kiandee dan anggota lainnya.

Pada 2016, PAC dinilai gagal menginvestigasi temuan dari kementerian Kehakiman AS soal adanya dugaan penggelapan dana ini. Alih-alih, komite menyatakan Najib Razak tidak bersalah saat itu.

Baca:

Ditanya soal ini, Najib Razak, yang sekarang menjadi anggota parlemen dari daerah Pekan, mengatakan tidak berkeberatan dengan dibukanya kembali 1MDB.

Kapal pesiar Equanimity dengan Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, di pojok kanan atas. Bernama via New Straits Times.

“Saya tidak akan berkeberatan jika PAC ingin membuka kembali kasus itu karena kami hanya menginginkan kebenaran,” kata Najib, yang saat itu menjabat sebagai menteri Keuangan selain sebagai PM.

Menurut Najib, seperti dilansir New Straits Times, PAC memilik hak untuk membuka kembali investigasi skandal 1MDB ini tapi bukan untuk mencari-cari kesalahan.

Berita terkait

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

1 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

20 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya