Kembalikan Uang Negara, Malaysia Akan Jual Kapal Equanimity

Rabu, 15 Agustus 2018 15:30 WIB

Sebuah kapal pesiar mewah bernama "Equanimity" terlihat di pelabuhan Benoa di Bali, 28 Februari 2018. Indonesia telah menyita kapal pesiar mewah seluas 92 meter di pulau wisata Bali yang diinginkan oleh otoritas AS. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akan menjual kapal pesiar mewah Equanimity milik pengusaha Malaysia yang buron, Low Taek Jho atau Jho Low, dalam tiga hingga empat bulan mendatang.

"Kami berharap proses (menjual kapal pesiar) akan selesai dalam waktu tiga hingga empat bulan menunggu tidak ada yang menentang kepemilikan yacht di pengadilan kami," kata Tommy Thomas, seperti dilaporkan Channel News Asia, 15 Agustus 2018.

"Uang yang kami dapatkan (dari penjualan) akan ditransfer ke rekening bank tetap yang akan diberikan kepada pihak manapun yang berhasil menetapkan kepemilikan kapal pesiar dalam gugatan perdata," kata Thomas.

Baca: Setelah Equanimity, Mahathir Incar Pesawat Jet Pribadi Jho Low

Superyacht senilai US$ 250 juta atau setara Rp 3,6 triliun tiba di Malaysia pada 7 Agustus setelah diserahkan oleh pihak berwenang Indonesia.

Advertising
Advertising

The Equanimity ditangkap di lepas pantai Bali oleh kepolisian Indonesia pada Februari atas permintaan pihak berwenang AS sebagai bagian dari penyelidikan korupsi multimiliar dolar AS yang diluncurkan oleh Departemen Kehakiman atas penyelidikan 1MDB.

Pada April, pengadilan Indonesia memutuskan bahwa penyitaan itu ilegal dan kapal itu harus dikembalikan kepada pemiliknya.

Baca: Najib Razak Minta Jho Low Bertanggung Jawab Soal Equanimity?

Seperti dilansir Straits Times pada 28 Februari 2018, ada 34 awak yang berada di atas kapal pesiar mewah bernama Equanimity yang sandar di Teluk Benoa. AP

Namun pihak berwenang Indonesia kembali menyita kapal pesiar pada bulan Juli menyusul permintaan resmi untuk bantuan hukum dari AS. Indonesia kemudian sepakat akan menyerahkan superyacht ke Malaysia.

Sementara Mahathir Mohamad mengatakan Equanimity akan dijual ke penawar tertinggi untuk mengembalikan uang yang dicuri guna membeli Equanimity, seperti dilansir dari Stars.

Menghabiskan satu jam berkeliling kapal, Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang tidak asing dengan kapal pesiar, terpesona oleh kemewahannya Equanimity.

"Sangat mewah. Saya telah berada di yacht sebelumnya tetapi tidak ada yang seperti ini. Semuanya luar biasa, dan dibeli dengan uang yang dicuri, oleh penjahat. Kami akan mendapatkan penjahatnya," kata Mahathir setelah memeriksa kapal pesiar, yang berlabuh di Boustead Cruise Centre di Pulau Indah.

Baca: Sedang Buron, Tersangka Kasus 1MDB Mengecam PM Mahathir

Mahathir mengatakan Departemen Kehakiman AS (DoJ) telah meyakinkan Malaysia bahwa kapal pesiar itu milik pengusaha buruan Low Taek Jho atau Jho Low, dibeli menggunakan uang yang dicuri dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Mereka (DoJ) juga mengatakan jika kami mau, kami berhak untuk menjaga kapal pesiar ini karena ini milik kami, dibeli dengan uang Malaysia curian. Akhirnya, jika kami memutuskan untuk menjualnya, kami akan berhak atas hasil penjualan," tambah Mahathir.

Kapal pesiar Equanimity dengan Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, di pojok kanan atas. Bernama via New Straits Times.

Mahathir mengatakan tidak ada kerangka waktu yang diberikan kepada Low untuk membuktikan kepada pihak berwenang Malaysia bahwa itu tidak dibeli dengan uang yang dicuri dari Malaysia. Dia mengatakan Low perlu melakukan ini jika dia ingin mengklaim kapal mewah.

"Tapi perawatan saja harganya RM 2 juta sebulan (Rp 7 miliar), jadi kami ingin menjualnya sesegera mungkin," kata Mahathir.

Baca: Equanimity Kembali ke Malaysia, Kapten Kapal Mengaku Senang

"Ini bukan kapal pesiar. Ini adalah kapal besar yang memiliki segalanya: gimnasium, sauna, semua yang Anda pikir seharusnya ada, ada di sana," ujar Mahathir.

Perdana Menteri mengatakan beberapa orang menaksir harga Equanimity lebih dari US$ 100 juta atau Rp 1,4 triliun, sementara yang lain mengatakan bahwa Equanimity setara dengan US$ 250 juta atau Rp 3,6 triliun. Mahathir mengatakan kapal itu tidak akan dilelang. Namun, pemerintah akan menerima tawaran tertinggi.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

10 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

12 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

12 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

13 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya