Warga Arab dan Yahudi Bersatu Tolak RUU Negara Yahudi Israel

Senin, 13 Agustus 2018 16:10 WIB

Warga Arab di Israel mengibarkan bendera Palestina selama demonstrasi menentang RUU Negara Yahudi di Tel Aviv, Israel, Sabtu 11 Agustus 2018.[AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yahudi dan Arab bersatu memprotes rancangan undang-undang kontroversial yang menegaskan karakter Yahudi Israel. Penduduk Palestina di Israel telah memimpin demonstrasi di Tel Aviv melawan Undang-undang Negara Yahudi yang kontroversial.

Bulan lalu, undang-undang negara yang baru secara resmi menegaskan karakter Yahudi Israel. Tetapi para kritikus mengatakan undang-undang itu membuat warga negara non-Yahudi di Israel menjadi warga negara kelas dua. Ini berarti akan mengucilkan sekitar 1,8 juta warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel dan warga minoritas lainnya.

Baca: Nelayan Jalur Gaza Palestina Protes Pemblokiran Israel

Puluhan ribu pengunjuk rasa, termasuk orang Yahudi, turun ke jalan kota Tel Aviv pada Sabtu malam menyerukan pembatalan undang-undang.

"Ini luar biasa. Ini adalah pertama kalinya saya ingat orang Yahudi dan Palestina berjuang bersama untuk sesuatu. Ini adalah momen yang sangat besar bagi orang-orang yang percaya pada demokrasi dan kesetaraan," kata seorang demonstran, seperti dilaporkan Aljazeera, 13 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Pemimpin Spiritual Druze, Sheik Mowafaq Tafik (tengah), duduk saat unjuk rasa menentang RUU Bangsa Yahudi Israel di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 4 Agustus 2018.[AP Photo / Sebastian Scheiner]

Seorang pengunjuk rasa Yahudi setuju bahwa semua warga Israel harus sama di bawah payung hukum.

"Kami, banyak orang Israel, percaya bahwa mereka (minoritas) berhak untuk menyamai kami. Ini adalah negara Yahudi tetapi orang-orang yang tinggal di sini berhak untuk sama dengan kita di seluruh dewan pendidikan, di tentara, di universitas, di parlemen, di seluruh bidang," kata Dan Meiri, warga Yahudi yang ikut demonstrasi.

Baca: Gaza Berduka, Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel

Undang-undang Negara Yahudi menyatakan bahwa bahasa Ibrani adalah bahasa resmi Israel, menurunkan status bahasa Arab. Sebelumnya, bahasa Ibrani dan Arab adalah bahasa resmi.

RUU negara-bangsa juga menetapkan permukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki sebagai aset nasional yang harus didorong oleh pemerintah Israel.

"Undang-undang ini melawan kami, melawan bahasa Arab, melawan perdamaian, melawan masa depan kami di tanah ini. Kami adalah orang-orang nyata di tanah ini," kata demonstran, Omar Sultan.

Bagi yang lain, unjuk rasa itu bukan hanya tentang RUU spesifik ini tetapi juga arah yang akan dituju Israel.

Pemimpin spiritual Druze, Sheik Mowafaq Tafik, terlihat di layar saat ia berbicara saat unjuk rasa menentang RUU Negara Yahudi Israel di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 4 Agustus 2018.[AP Photo / Sebastian Scheiner]

Pekan lalu, ribuan dari minoritas Druze memprotes hukum di bawah motto "Hak yang sama untuk semua warga negara."

Druze adalah kelompok berbahasa Arab dengan tradisi agama dan budaya mereka sendiri. Mereka membentuk dua persen dari 8,8 juta penduduk Israel, dan ditemukan terutama di wilayah utara Galilea dan Carmel.

Druze telah memiliki status khusus sejak 1950-an ketika mereka direkrut menjadi militer, tidak seperti penduduk Muslim dan Kristen Israel.

"Israel adalah negara Yahudi dan demokratis. Hak-hak individu warga negaranya terpaut pada hukum dasar dan undang-undang lainnya. Sekarang lebih jelas daripada sebelumnya bahwa hukum negara bangsa juga diperlukan," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca: Jurnalis Israel: Pilot Uni Emirat Arab Bombardir Gaza Palestina

Penduduk Palestina Israel terutama dari keturunan mereka, tetap tinggal di tanah mereka sejak 1948, saat pembentukan negara modern Israel. Mereka yang tetap memiliki hak yang sama di bawah hukum, tetapi menghadapi diskriminasi konstan, termasuk layanan inferior dan alokasi yang tidak adil untuk pendidikan, perawatan kesehatan dan perumahan.

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya