Bank Sentral Turki Tambah Likuiditas, Nilai Tukar Lira Menguat

Editor

Budi Riza

Senin, 13 Agustus 2018 14:21 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

TEMPO.CO, Ankara – Nilai tukar mata uang lira menguat setelah bank sentral Turki menjanjikan likuidas dambil mengurangi ketentuan saldo cadangan minimum untuk simpanan berbasis lira dan valuta asing di perbankan negara itu.

Baca:

Hubungan Menegang, Erdogan kepada Trump: Ada Apa dengan Anda?

Nilai Tukar Lira Melemah, Erdogan Menantang Dolar Amerika

Advertising
Advertising

Lira menguat menjadi 6,4 per dolar dari sebelumnya 7,24 meskipun kemudian melemah ke 6,92.

Menteri Keuangan Berat Albayrak mengatakan dalam wawancara Ahad malam, 12 Agustus 2018, bahwa pemerintah Turki telah menyiapkan paket ekonomi untuk pembenahan dan bakal segera menerapkannya pada Senin, 13 Agustus 2018.

“Sejak Senin pagi dan seterusnya lembaga lembaga kami akan mengambil semua langkah yang diperlukan dan akan mengumumkannya ke pasar,” kata Albayrak seperti dilansir Reuters, Senin, 13 Agustus 2018.

Pernyataan Albayrak ini menyusul pelemahan nilai tukar lira secara tiba-tiba hingga 18 persen pada Jumat, 10 Agustus 2018.

Ini berdampak pada saham di bursa AS dan Eropa karena para investor merasa khawatir akan resiko kinerja perbankan yang terkait pinjaman ke industri di Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, kiri, di pertemuan NATO di Brussels [Paul Hanna/Reuters]

Langkah terbaru bank sentral Turki dengan mengurangi ketentuan cadangan minimum di perbankan nasional membuat pasar keuangan negara itu mendapat tambahan likuiditas hingga 10 miliar lira atau sekitar Rp21 triliun.

Baca:

Dibebaskan Israel, Wanita Turki Berterima kasih ke Erdogan

Erdogan Sebut Amerika Lancarkan Perang Dagang

Ini juga berarti tambahan likuiditas US$6 miliar atau sekitar Rp88 triliun dan US$3 miliar setara emas atau sekitar Rp44 triliun di pasar keuangan.

“Bank sentral menyatakan bakal menyediakan semua likuiditas perbankan yang dibutuhkan,” begitu dilansir Reuters.

Dalam pernyataan pada Sabtu, 11 Agustus 2018, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan mengetahui adanya perang ekonomi yang dilancarkan terhadap perekonomian negara itu sambil menyasar Amerika Serikat.

“Kami sudah melihat permainan Anda dan kami menantang Anda,” kata Erdogan dalam pidato di hadapan para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan di kawasan Laut Hitam di Provinsi Trabzon pada Ahad, 12 Agustus 2018 seperti dilansir Hurriyet Daily News.

Erdogan menuding pemerintah AS melakukan operasi perang ekonomi terhadap perekonomian Turki. “Dia melakukan operasi terhadap Turki. Dia bertujuan untuk memaksa Turki menyerah di setiap bidang dari keuangan hingga politik, untuk membuat Turki dan bangsa Turki menyerah,” kata Erdogan.

Ahli strategi Manajemen Aset dari Blue Bay, Timothy Ash, mengatakan paket ekonomi Turki sebaiknya telah siap diluncurkan pada saat pasar di Asia mulai beroperasi pada pagi ini.

“Mereka selalu dibelakang kurva, selalu berusaha mengejar, selalu terlambat, dan kerusakan sudah terjadi. Cara kerja seperti teori tentang cara menangani krisis,” kata Timothy tentang otoritas keuangan Turki.

Berita terkait

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

2 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

5 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

6 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

12 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya