Gaza Berduka, Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel

Sabtu, 11 Agustus 2018 13:00 WIB

Pemakaman Inas Abu Khmash di Gaza Deir al-Balah.[Hosam Salem/AlJazeera]

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pelayat di Gaza menghadiri pemakaman Inas Abu Khmash, perempuan hamil berusia 23 tahun, dan putrinya yang berusia 18 bulan, Bayan, yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Dilansir dari Aljazeera, 11 Agustus 2018, militer Israel menyerang lebih dari 140 titik di Jalur Gaza setelah 150 roket yang ditembakkan ke Israel melukai sedikitnya enam orang Israel.

Baca: Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Pertempuran terjadi ketika PBB bersama Mesir mencoba menengahi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Pada Kamis 9 Agustus, seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa keduanya sepakat gencatan senjata yang diperantarai Mesir.

Foto udara yang menunjukkan Kota Gaza yang porak-poranda setelah dibombardir tentara Israel, di Palestina, Kamis, 9 Agustus 2018. Israel mengerahkan lebih dari 140 serangan udara yang menargetkan posisi militan Hamas di Gaza. AP

Advertising
Advertising


Sedikitnya 18 warga Palestina terluka pada Kamis sore setelah sebuah gedung tinggi di Kota Gaza diratakan dalam serangan udara Israel.

Salah satu daerah yang diserang Israel semalaman di kota Gaza adalah Deir al-Balah, di mana Inas yang tengah hamil bayi perempuan hampir sembilan bulan, hidup bersama suaminya, Mohammed, dan putrinya Bayan sejak April 2017.

Pada Rabu, keluarga itu memilih untuk tidur di ruang tamu dengan balkon yang menghadap ke taman kecil yang memungkinkan udara sejuk untuk masuk ke apartemen kecil mereka, terutama selama malam musim panas ketika listrik untuk AC hampir tidak tersedia. Namun sekitar pukul 2 pagi, dua ledakan dahsyat terdengar.

Puing gedung lima lantai pusat kebudayaan di Gaza setelah dihantam oleh serangan udara Israel pada Kamis 9 Agustus. [Hosam Salem / Al Jazeera]

"Begitu saya mendengar, saya tahu serangan itu ditujukan ke rumah Mohammed," kata Khalid Abu Sanjar, tetangga Inas, seperti dikutip Aljazeera.

Para saksi mengatakan setelah serangan itu mereka melihat serangan menggempur ruang tamu, menghancurkan ujung depan apartemen keluarga.

"Ada darah di mana-mana. Kami sangat terguncang," kata Abu Sanjar, "Kami melihat jasad Inas dan Bayan dan segera memanggil ambulans dan mulai mengumpulkan bagian-bagian tubuh."

Abu Sanjar mengatakan Mohammed masih berteriak ketika bantuan tiba.

Baca: Jurnalis Israel: Pilot Uni Emirat Arab Bombardir Gaza Palestina

Menurut Ashraf al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan di Gaza, Mohammed menderita luka serius di kepala dan bagian lain tubuhnya.

"Muhammad mengatakan kepalanya terbentur atap dan jatuh ke lantai karena serangan udara," tutur saudaranya, Kamal.

Rumah Abu Khmash setelah serangan udara Israel. [Hosam Salem / Al Jazeera]

Mohamad yang berusia 30 tahun masih dirawat di rumah sakit setempat. Namun dia masih belum mengetahui nasib keluarganya.

Di dalam reruntuhan apartemen, banyak perabotan yang rusak dan dinding-dinding berlumuran darah. Mainan dan boneka binatang hancur dan berselimut puing-puing. Tempat tidur Bayan masih utus. Di dalamnya, ada sepasang sepatu kecil.

"Adik saya hanya tidur, mengapa dia harus meninggal seperti ini," kata adik perempuan Inas yang berusia 19 tahun, Iman.

Baca: Serangan Israel ke Palestina, Utusan PBB Batal Kunjungi Gaza


Iman dan Inas menghabiskan beberapa minggu terakhir bersama-sama untuk memilih pakaian bayi baru untuk menyambut kelahiran putri kedua Inas, yang akan diberi nama Razan.

"Aku tidak mengerti. Aku berharap tentara (Israel) yang bisa menembak ke arah adik dan keponakanku bisa merasakan apa yang kurasakan di dalam diriku," kata Iman.

Setidaknya 12 warga Palestina, termasuk anak-anak, terluka dalam serangan semalam, kata kementerian kesehatan Gaza. Ali Youssef al-Ghandour, anggota sayap bersenjata Hamas yang berusia 30 tahun, juga tewas dalam serangan pada Rabu kemarin. Salah satu dari mereka yang terluka adalah Mohamad.

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

4 jam lalu

Ini Alasan Israel dan Sekutunya Takut pada ICC

ICC dapat mengakhiri impunitas selama puluhan tahun dengan mendakwa para pejabat tinggi keamanan Israel atas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

8 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

16 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

17 jam lalu

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

Jalur Gaza mengalami bencana kemanusiaan selama hampir tujuh bulan sejak serangan Israel sebagai balasan serangan Hamas 7 Oktober ke wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

17 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

20 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya