Mata Uang Lira Terpuruk, Erdogan Minta Warga Turki Jual Dollar

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 Agustus 2018 09:00 WIB

Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, meminta masyarakat Turki agar menjual emas dan mata uang dollar Amerika Serikat agar mendukung penguatan mata uang lira. Mata uang Turki itu terpuruk setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperkeruh hubungan dengan Turki dengan menaikkan dua kali lipat tarif impor logam.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu, 11 Agustus 2018, mata uang lira terus menurun akibat pengaruh kekhawatiran kebijakan moneter Presiden Erdogan dan memburuknya hubungan Turki dengan Amerika Serikat.

Puncaknya, pada Jumat, 10 Agustus 2018, lira anjlok hingga 18 persen atau terbesar sejak 2001 saat Turki mengalami krisis keuangan. Sepanjang 2018, lira sudah turun 40 persen atau rekor terendah setelah Presiden Trump mengumumkan akan menghukum Ankara karena memperburuk sengketa dengan menaikkan tarif impor 20 persen alumunium dan 50 persen baja dari Turki.

"Lira anjlok dengan sangat cepat dan dollar kita menguat. Hubungan kita dengan Turki tidak baik saat ini," kata Trump.

Baca: Turki Bangun Pangkalan Ilmiah Bersama 30 Negara Lain pada 2019

Advertising
Advertising

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

Baca: Kanal Raksasa Turki, Proyek Ambisius Erdogan, Menuai Kontroversi

Presiden Erdogan di hadapan para pendukungnya mengatakan setelah gagal melakukan kudeta militer dua tahun lalu, pihaknya kini diserang dengan sejumlah cara baru setelah dia terpilih kembali menjadi Presiden Turki dua bulan lalu. Tanpa menyebut nama negara tertentu, Ankara sangat yakin percobaan kudeta militer 2016 lalu dikoordinir oleh seorang ulama yang sekarang berlindung di Amerika Serikat.

Kenaikan tarif impor hingga dua kali lipat ini adalah pukulan telak bagi Turki yang diberlakukan pada Maret untuk baja dan alumunium. Gedung Putih mengatakan berdasarkan undang-undang perdagangan, seorang Presiden Amerika Serikat memiliki otorisasi kepada otoritas berwenang untuk menjatuhkan sanksi dengan menaikkan tarif demi keamanan nasional.

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

3 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

14 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

17 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya