Equanimity Kembali ke Malaysia, Kapten Kapal Mengaku Senang

Editor

Budi Riza

Kamis, 9 Agustus 2018 12:06 WIB

Kapal pesiar mewah bernama Equanimity. thestar.com.my

TEMPO.CO, Port Klang – Kapten kapal pesiar Equanimity mengaku senang bisa membawa kapal itu kembali ke Malaysia. Kapal ini sempat ditahan di Indonesia saat berlabuh di Bali pada Februari 2018.

Baca:

Polisi: Penangkapan Kapal Equanimity atas Permintaan FBI

Indonesia Serahkan Kapal Equanimity ke Pemerintah Malaysia

Advertising
Advertising

“Sejujurnya, pada awalnya kami sempat merasa agak khawatir. Ini situasi baru bagi setiap orang,” kata Oystein Senneseth, kapten kapal Equanimity, seperti dilansir The Star pada Rabu, 8 Agustus 2018.

Menurut Oystein, yang berasal dari Bergen, Norwegia, kru kapal merasa lebih relaks sekarang dibandingkan saat mereka masih dikawal polisi Malaysia di atas kapal ketika baru tiba di Port Klang, Malaysia, pada Selasa, 7 Agustus 2018.

“Ini pengalaman baru dan bagi saya penting untuk melakukan pekerjaan dengan bagus,” kata dia. Petugas Malaysia membolehkan kru kapal untuk berpergian karena tidak ada yang berada di atas kapal pesiar seharga sekitar Rp3,6 triliun. Ada 18 kru kapal yang bertugas saat ini dari jumlah maksimal 29 orang.

Kapal pesiar Equanimity, yang diduga dibeli pengusaha buron Low Taek Jho dengan menggunakan dana terkait kasus korupsi 1MDB, merapat di Port Klang pada pukul satu siang pada Selasa, 7 Agustus 2018. Empat kapal patroli polisi Malaysia mengawal kedatangan kapal itu dari Indonesia.

Kapten kapal Equanimity, Oystein Senneseth. The Star

Pemerintah Amerika Serikat meminta penangkapan kapal itu pada Februari 2018 terkait investigasi kasus dugaan penggelapan dana 1Malaysia Development Berhad.

Baca:

Skandal 1MDB, Politikus Oposisi Malaysia 'Serang' PM Najib Razak

Skandal 1MDB, Indonesia Akan Serahkan Kapal Pesiar ke Amerika

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan lalu memutuskan kapal itu merupakan hak dari pemilik pada April 2018 sehingga penyitaan dianggap tidak sah.

Pemerintah Amerika kembali meminta kapal itu disita kembali atas dasar skema bantuan hukumm pada Juli 2018.

Reuters melansir pemerintah Indonesia mengembalikan kapal itu ke Malaysia atas permintaan pribadi PM Mahathir Mohamad, yang datang berkunjung ke Indonesia pada Juni.

Sehari sebelum kapal Equanimity itu tiba di Malaysia, Mahathir mengucapkan terima kasih lewat video yang diunggah di jejaring sosial media Facebook. Saat itu, Mahathir mengatakan jika Jho Low atau Low Taek Jho bisa membuktikan pembelian kapal itu menggunakan uang pribadinya maka dia bisa mendapatkan kapal itu kembali.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya