Rouhani Minta Korea Utara Perkuat Solidaritas Hadapi Amerika

Editor

Budi Riza

Kamis, 9 Agustus 2018 08:59 WIB

Presiden Iran, Hassan Rouhani,(kanan) menerima Menlu Korea Utara, Ri Yong-ho (kiri) di Teheran, Iran, pada Rabu, 8 Agustus 2018. Ifpnews

TEMPO.CO, Teheran – Presiden Iran, Hassan Rouhani, meminta kepada pemerintah Korea Utara untuk meningkatkan solidaritas melawan tekanan Amerika Serikat.

Baca:

Embargo Ekonomi Iran Diperketat, Amerika Serikat Ajak Dialog

Donald Trump Ancam Perusahaan yang Berbisnis dengan Iran

Advertising
Advertising

Rouhani menyampaikan permintaan ini kepada Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong-ho, yang datang ke ibu kota Teheran sejak Selasa, 7 Agustus 2018, untuk kunjungan dua hari.

“Tindakan pemerintah AS dalam tahun-tahun belakangan ini membuat negara itu dianggap tidak layak untuk dipercaya dan diandalkan oleh seluruh dunia karena tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya,” kata Rouhani seperti dilansir media Presstv dan Eastern Mirror, pada Rabu, 8 Agustus 2018.

Rouhani juga mengatakan,”Dalam situasi seperti ini, negara sahabat perlu mengembangkan hubungan mereka dan kerja sama di komunitas internasional bersama-sama.”

Menurut Rouhani, Iran dan Korea Utara telah mendukung satu sama lain dalam berbagai titik kritis perjalanan kedua negara di dunia internasional. Ini merujuk kepada tekanan yang dialami kedua negara untuk menghentikan program senjata nuklir keduanya.

Menurut media NHK, Ri menyahut bahwa,”Negaranya akan akan meningkatkan hubungan dengan Iran dan melawan unilateralisme.”

Menlu Korea Utara Ri datang ke Teheran, Iran, pada Selasa, 7 Agustus 2018 untuk kunjungan dua hari. Ini merupakan tanggal AS mulai mengenakan sanksi embargo ekonomi kepada Iran terkait program nuklir.

AS menyatakan keluar dari kesepakatan joint comprehensive plan of action, yang ditandatangani Presiden AS Barack Obama dan lima negara besar lainnya pada 2015, pada tiga bulan lalu.

Presiden Iran, Hassan Rouhani,(kanan) menerima Menlu Korea Utara, Ri Yong-ho (kiri) di Teheran, Iran, pada Rabu, 8 Agustus 2018. Parstoday

Korea Utara saat ini telah menandatangani kesepakatan dengan AS untuk melakukan denuklirisasi. Namun, pelaksanaan perjanjian ini menemui kendala karena AS tidak ingin membuka sanksi ekonomi penuh yang telah diberlakukan kepada Korea Utara.

Baca:

Amerika Serikat Gagal Bujuk Cina Hentikan Impor Minyak dari Iran

Ditekan Amerika Serikat, Iran dan Korea Utara Bertemu

Sedangkan Korea Utara mendesak sanksi ekonomi ini dibuka secara bertahap sambil melakukan proses denuklirisasi.

Mengenai kunjungan menlu Korea Utara ke Iran ini ini, Soo Kim, yang merupakan bekas analis intelijen CIA, mengatakan pemerintah Korea Utara ingin mengirim pesan kepada komunitas internasional.

Pesannya adalah rezim Korea Utara melanjutkan negosiasi denuklirisasi dengan AS sambil mengembangkan persahabatan dengan negara-negara seperti Iran. “Ini cara untuk membuat kita terus bersiaga,” kata Soo Kim. “Mereka (Korea Utara) mencoba mempermainkan kita. Mereka memberi kita harapan bahwa semua baik-baik saja tapi pada saat yang sama mereka tidak menunjukkan apapun yang kongkrit.”

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

13 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

18 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

18 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

28 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya