Universitas Kedokteran Tokyo Akui Manipulasi Pelamar Perempuan

Rabu, 8 Agustus 2018 16:00 WIB

Tetsuo Yukioka (kiri), pejabat eksekutif di Tokyo Medical University, dan Keisuke Miyazawa, yang bertindak sebagai presiden universitas, membungkuk sebelum mengadakan konferensi pers [Japantimes]

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Universitas Kedokteran Tokyo meminta maaf setelah penyelidikan internal yang menegaskan bahwa ada manipulasi nilai ujian masuk selama bertahun-tahun. Hasil investigasi menyebut ada tindakan untuk membatasi jumlah mahasiswa perempuan dan memastikan lebih banyak pria menjadi dokter.

Dilaporkan Associated Press, 8 Agustus 2018, Universitas Kedokteran Tokyo memanipulasi semua hasil ujian masuk mulai dari tahun 2006 atau bahkan lebih awal, menurut temuan yang dirilis oleh pengacara yang terlibat dalam penyelidikan dan mengkonfirmasi laporan tersebut. Pihak universitas mengatakan manipulasi seharusnya tidak terjadi dan berjanji tidak akan terjadi lagi ke depannya.

Baca: Terbongkar, Universitas Kedokteran Tokyo Diskriminasi Wanita


Dikatakan bahwa pihak universitas mempertimbangkan untuk menerima mereka yang dinyatakan akan lulus ujian, meskipun tidak menjelaskan bagaimana hal itu akan dilakukan. Laporan media tentang skandal mengatakan manipulasi itu menghapus sebanyak 10 persen pelamar perempuan dalam beberapa tahun.

Tetsuo Yukioka, direktur pelaksana Tokyo Medical University, tiba untuk konferensi pers Selasa, 7 Agustus 2018, di Tokyo.[AP Photo / Eugene Hoshiko]

Advertising
Advertising

Manipulasi itu terungkap selama penyelidikan atas dugaan "pintu belakang" seorang anak birokrat pendidikan kementerian agar masuk universitas, dan sebagai imbalannya akan membantu universitas dalam memperoleh dana penelitian. Birokrat dan mantan kepala universitas juga telah dituduh melakukan suap.

Penyelidikan menemukan bahwa dalam ujian masuk tahun ini sekolah mengurangi semua nilai ujian tahap pertama pelamar sebesar 20 persen dan kemudian menambahkan setidaknya 20 poin untuk pelamar laki-laki, kecuali mereka yang sebelumnya gagal tes setidaknya empat kali.

Dikatakan bahwa manipulasi serupa telah terjadi selama bertahun-tahun karena sekolah menginginkan lebih sedikit dokter perempuan lantaran mempersingkat atau menghentikan karir mereka setelah menjadi ibu. Lulusan medis biasanya bekerja di rumah sakit afiliasi universitas setelah karir mereka dimulai.

Universitas Kedokteran Tokyo di Jepang [Nikkei Asian Review]

Putra pejabat kementerian pendidikan, yang telah gagal ujian tiga kali, diberi 20 poin tambahan, menaikkan nilainya di atas garis batas poin syarat penerimaan.

"(Perilaku ini) menipu masyarakat dan mencakup praktik-praktik yang secara signifikan mendiskriminasikan perempuan. Semua pejabat yang terlibat dalam penipuan ini harus diganti dan universitas harus bersatu untuk melakukan reformasi dari awal," kata Kenji Nakai, salah satu pengacara yang bertanggung jawab atas penyelidikan, seperti dikutip dari Japan Times.

Baca: Wartawan Jepang dan Italia Disandera Ekstrimis di Suriah

"Diskriminasi terhadap perempuan ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi. Kami akan menghapusnya," kata Tetsuo Yukioka, pejabat eksekutif di Universitas Kedokteran Tokyo.

"Kepada orang-orang yang telah kami sebabkan kesulitan luar biasa, terutama kandidat perempuan yang telah kami sakiti, kami akan melakukan segala yang kami bisa," ujar Keisuke Miyazawa, Rektor Universitas Kedokteran Tokyo.

Berita terkait

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

6 jam lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

18 jam lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

1 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

1 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

1 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya