TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok ekstrimis SITE mempublikasi sebuah rekaman video yang memperlihatkan dua wartawan sedang disandera oleh sebuah kelompok radikal di Suriah. Kedua wartawan yang disandera itu adalah seorang wartawan paruh waktu dari Jepang bernama Jumpei Yasuda dan wartawan berkebangsaan Italia, Alessandro Sandrini.
Keduanya muncul dalam dua video terpisah yang dirilis oleh kelompok SITE, yaitu kelompok yang melacak organisasi supremasi kulit putih dan ekstremis. SITE tidak mengatakan kelompok mana yang menyandera dan bertanggung jawab atas kedua sandera tersebut.
Baca: ISIS Bebaskan 270 Sandera di Suriah
Seperti dikutip situs Channel News Asia pada Rabu, 1 Agustus 2018, rekaman tersebut memperlihatkan Yasuda mengenakan setelan berwarna oranye sedang berlutut di depan tembok bersama orang-orang bersenjata yang memakai setelan hitam berdiri di belakang Yasuda.
Baca: ISIS Minta Sandera Cina dan Norwegia Ditebus
Sementara itu, Al Arabiya melaporkan Jumpei diduga telah diculik oleh kelompok radikal Front Al-Nusra, bekas kelompok yang terafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah Utara pada 2015. Dalam rekaman yang dibuat pada 25 Juli 2018 tersebut, Jumpei mengatakan dirinya dalam situasi yang buruk dan meminta bantuan. Jumpei juga mengaku sebagai warga negara Korea, namun dia berbicara dengan bahasa Jepang.
Sedangkan rekaman video Sandrini diambil pada 19 Juli 2018. Dalam video tersebut, dirinya menyampaikan permintaan terakhirnya kepada pemerintah Italia. Laporan media-media di Italia mewartakan, sebelum disandera Sandrini diculik di Turki pada Oktober 2016 dan kemudian dibawa ke Suriah. Sandrini berasal dari Brescia dan berusia sekitar 32 tahun.
CHANNEL NEWS ASIA | AL ARABIYA | ALISHA ULFAH FIRDIANI