Duterte Kirim Menteri untuk Bebaskan Warga Filipina yang Diculik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Agustus 2018 10:14 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan mengirimkan sejumlah menterinya ke Libya untuk membuat kesepakatan dengan kelompok garis keras yang melakukan penculikan terhadap tiga warga negara Filipina. Juru bicara kepresidenan, Harry Roque, mengatakan Duterte berubah fikir setelah mendapat masukan dari para anggota kabinetnya.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Duterte sudah sesumbar akan mengirimkan beberapa kapal selamnya ke Libya jika tiga warga negaranya sampai dilukai oleh para penculik. Tiga warga negara Filipina menjadi sasaran penculikan saat bekerja untuk sebuah perusahaan air.

Baca: 3 Warga Filipina Diculik, Duterte Siap Kerahkan Kapal Perang

"Masalah ini sangat rumit. Para penculik itu bukan agen dari pemerintah Libya, mereka adalah militan garis keras yang terlibat dalam konflik bersenjata, termasuk dengan pemerintah Libya. Untuk itu, lebih bijaksana tidak bekerja sama dengan pemerintah Libya agar bisa melihat apa tuntutan mereka," kata Roque seperti dikutip dari news.abs-cbn.com pada Rabu, 8 Agustus 2018.

Menurut Roque, Presiden Duterte telah membentuk sebuah gugus tugas yang terdiri dari Menteri Luar Negeri - Alan Peter Cayetano, Menteri Tenaga Kerja - Silvestre Bello III, Penasehat Presiden untuk hubungan luar negeri dan urusan Islam - Abdullah Mamao, dan Otoritas Keamanan Mindanao - Abul Khayr Alonto.

Advertising
Advertising

Baca: Kelompok Bersenjata Culik Warga Asing di Filipina

Tiga warga negara Filipina diculik bersama satu orang warga negara Korea Selatan. Rekamanan para korban sedang disandera disebar pada akhir pekan lalu dan diunggah oleh kelompok intelijen SITE. Masih belum jelas kelompok mana yang melakukan penculikan ini dan kapan pastinya rekaman video itu diambil.

Sejak mantan Pemimpin Libya, Moamer Kadhafi, digulingkan dalam sebuah kudeta dan dibunuh pada 2011, para pekerja asing dan diplomat acap menjadi sasaran penculikan para militan, diantaranya kelompok radikal Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

23 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

11 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

22 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

24 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

25 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

25 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya