Pemberontak Venezuela Bertanggung Jawab Serang Nicolas Maduro
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 5 Agustus 2018 15:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok pemberontak yang belum diketahui namanya mengaku bertanggung jawab atas serangan pembunuhan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Sabtu 4 Agustus 2018.
Maduro menjadi sasaran pembunuhan dengan drone berisi bahan peledak. Namun aksi tersebut gagal setelah drone tersebut meledak tanpa melukainya.
Baca: Oposisi Venezuela Serukan Mogok Massal Melawan Maduro
"Drone tersebut meledak ketika Presiden Maduro berpidato di parade militer Venezuela di Ibu Kota Caracas, Sabtu," Press TV melaporkan.
Gambar di tayangan televisi menunjukkan Maduro berhenti berpidato ketika dia mendengar suara ledakan tak jauh dari posisi dia berdiri. Selanjutnya, sejumlah pengawalnya tampak melindungi Presiden Maduro dengan pelindung antipeluru dan membawanya pergi.
"Aksi ini sebuah serangan untuk membunuh saya. Mereka mencoba membunuh saya hari ini," kata Maduro sesaat setelah insiden tersebut.
Baca: Nicolas Maduro: Kolombia di Balik Rencana Pembunuhan Saya
Meskipun Maduro tak cedera, namun ledakan drone itu mengejutkan semua pihak dan membuat sedikitnya tujuh pengawalnya luka-luka.
"Saya yakin, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berada di balik serangan ini," kata Maduro menuding Santos tanpa dilampiri bukti. Namun tudingan Presiden Venezuela itu dibantah oleh sumber di Kolombia.