Nicolas Maduro: Kolombia di Balik Rencana Pembunuhan Saya
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Minggu, 5 Agustus 2018 13:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Presiden Kolombia Juan Manuel Santos berada di balik serangan percobaan pembunuhan terhadap dirinya.
"Juan Manuel Santos berada di balik serangan ini. Penyelidikan awal memberikan petunjuk ke arah Bogota," kata Maduro seperti dikutip International Business Times, Ahad 5 Juli 2018. Bogota adalah ibu kota Kolombia, pusat pemerintahan Juan Manuel Santos.
Baca: Venezuela-Kolombia Buka Perbatasan untuk Pejalan Kaki
Tuduhan Maduro ini langsung dibantah oleh salah seorang pejabat pemerintahan Kolombia. Menurutnya, ucapan Maduro itu absurd. Dia menjelaskan, saat serangan itu terjadi, Presiden Santos sedang menghadiri perayaan pembatisan cucunya.
"Beliau tidak berpikir apapun, apalagi tentang keadaan negara asing," kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
Presiden Maduro mendapatkan serangan roket dari sebuah drone ketika dia berpidato di lapangan terbuka, Sabtu 4 Agustus 2018. Pada insiden itu, Reuters melaporkan, Maduro tidak mengalami cedera sedikitpun.
Baca: Lagi, Ratusan Ribu Warga Venezuela Cari Makan ke Kolombia
Menteri Penerangan Venezuela Jorge Rodriguez dalam keterangannya kepada media mengatakan, beberapa drone berisi bahan peledak diledakkan di dekat pangkalan militer ketika Presiden Maduro berpidato. "Saya mendengar dua suara ledakan," kata seorang saksi mata kepada Reuters.