Prancis Tutup 4 Reaktor Nuklir Karena Gelombang Panas Ekstrem
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 5 Agustus 2018 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan listrik negara Prancis, Electricite de France (EDF) menghentikan empat reaktor nuklir di tiga pembangkit listrik di Prancis karena gelombang panas yang melanda Eropa.
Reuters melaporkan pada 5 Agustus 2018, suhu tinggi tercatat di sungai Rhone dan Rhine, di mana dari sungai ini tiga pembangkit listrik tenaga nuklir memompa air mereka untuk proses pendinginan. Surutnya sungai menyebabkan penghentian sementara reaktor, ungkap juru bicara EDF.
Baca: Spanyol dan Portugal Diproyeksi Alami Gelombang Panas Tertinggi
Dua dari reaktor EDF yang dihentikan adalah PLTN Bugey EDF yang terletak di St. Alban dan di Fessenheim dekat perbatasan Jerman.
Perancis adalah salah satu dari beberapa negara Eropa terutama di wilayah selatan, yang mencapai 37 derajat Celcius di lembah Rhone.
Dilansir Associated Press, 5 Agustus 2018, suhu yang sangat tinggi ini disebabkan oleh masuknya udara panas dari Afrika disertai debu dari Gurun Sahara.
Portugal mengeluarkan peringatan merah untuk panas ekstrem yang melanda setengah kawasan Portugal pada Sabtu, dengan termometer mencatat suhu pada 46 derajat Celcius. Adapun suhu tertinggi yang tercatat di Portugal adalah 47,4 derajat celcius pada 2003.
Spanyol juga mengeluarkan peringatan terhadap gelombang panas ekstrem untuk daerah selatan, dengan suhu diperkirakan mencapai 45 derajat celcius di kota-kota Seville, Huelva, Badajoz dan Cordoba. Rekor suhu tertinggi yang melanda Spanyol adalah 46,9 derajat celcius di Cordoba pada Juli 2017.
Baca: Inggris Hadapi Suhu Panas Ekstrem
Reaktor nuklir Prancis di sepanjang Rhone dan Rhine menggunakan air sungai untuk mengatur suhu reaktor mereka, mengeluarkan air hangat kembali ke saluran air. Namun air sungai yang mengering membuat proses pendinginan terhambat dan memaksa penghentian operasional reaktor.
