Turki Balas Jatuhkan Sanksi Dua Pejabat Amerika Serikat

Minggu, 5 Agustus 2018 11:45 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Turki akan menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat Amerika Serikat sebagai pembalasan atas sanksi AS terhadap menteri kehakiman dan menteri dalam negeri Turki, menyusul penahanan seorang pendeta Amerika Serikat.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, seperti dilaporkan Associated Press, 5 Agustus 2018, Turki telah melewati batas kesabarannya sejak sanksi dari Kementerian Keuangan AS diberlakukan pada Rabu 1 Agustus, dengan memerintahkan pihak berwenang untuk membekukan aset menteri di yurisdiksi AS.

Baca: Turki Kecam AS Atas Sanksi untuk Dua Menterinya

"Saya menginstruksikan kepada teman-teman saya hari ini. Kami akan membekukan aset, jika ada, dari menteri kehakiman dan dalam negeri AS di Turki," kata Recep Tayyip Erdogan, saat berbicara selama Kongres Cabang Partai AK, seperti dilansir dari Anadolu.

Andrew Craig Brunson, seorang pendeta evangelis asal Black Mountain, North Carolina, Amerika Serikat tiba di rumahnya di Izmir, Turki, 25 Juli 2018.[AP Photo / Emre Tazegul]

Advertising
Advertising

Erdogan mengatakan bahwa bangsa Turki tidak akan mundur karena keputusan retoris dan keputusan konyol sanksi.

"Terutama langkah terbaru oleh Amerika mengenai masalah pendeta Brunson di Izmir, adalah langkah yang tidak sesuai untuk mitra strategis," tambahnya.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu, dan Menteri Kehakiman, Abdulhamit Gul, mencemooh sanksi dengan mengatakan mereka tidak memiliki aset di AS, tetapi hubungan Turki-Amerika yang memburuk mengirimkan nilai mata uang nasional Turki, lira, jatuh terhadap dolar AS.

Baca: Turki Akan Gugat Amerika Serikat Jika Melarang Penjualan F-35

Erdogan menyebut sanksi itu tidak menghargai Turki dan menuduh AS munafik karena menuntut pembebasan pendeta evangelis Andrew Craig Brunson disaat Turki mengadili Brunson atas tuduhan terlibat dengan kelompok-kelompok teror.

Namun masalah lain adalah apakah AS akan memberlakukan sanksi pada Halkbank yang dikelola negara Turki setelah pengadilan New York menghukum wakil manajer umum karena dituduh membantu Iran menghindari sanksi AS. Mehmet Hakan Atilla memiliki sisa hukuman sekitar 15 bulan penjara, setelah divonis 32 bulan penjara, dan media menyebut Atilla dan Halkbank mungkin telah menjadi bagian dari kesepakatan untuk Brunson.

Mehmet Hakan Atilla [Times of Israel]

Namun Erdogan menolak melakukan pertukaran apapun bahkan dengan Mehmet Hakan Atilla.

"Turki tidak bisa menjadi barang politik domestik AS seperti di Eropa. Mengulangi kesalahan yang dilakukan Eropa, tidak akan menghasilkan apa pun untuk Amerika," kata Erdogan.

Baca: Turki Tolak Bangun Kedubes Amerika Serikat di Yerusalem

Dia mengatakan mereka bisa menyelesaikan masalah dengan AS jika memprioritaskan aliansi mereka berdasarkan pada kepentingan bersama dan kemitraan strategis.

Recep Tayyip Erdogan memperingatkan bahwa jika perselisihan politik dan peradilan ini mempengaruhi dimensi ekonomi, maka akan buruk bagi hubungan kedua negara.

Berita terkait

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

43 menit lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

3 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

7 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

8 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

9 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

10 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya