Pembunuhan Jurnalis Rusia, Siapa Mereka

Rabu, 1 Agustus 2018 14:53 WIB

Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [http://khpg.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Kematian tiga jurnalis Rusia yang sedang melakukan tugasnya di Republik Afrika Tengah, CAR, Senin 30 Juli 2018, menyisakan teka-teki.

Sebuah situs milik lembaga Hak Asasi Manusia di Ukraina mengungkapkan, salah seorang jurnalis yang tewas Orkhan Dzhemal adalah di antara sedikit warga Rusia yang berani mengungkap kebenaran mengenai agresi Rusia ke Ukraina terutama perlakuannya terhadap Crimea.

Baca: Jurnalis Investigasi Rusia Tewas di Republik Afrika Tengah

Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [DW]

Dzhemal tewas dibunuh di Republik Afrika Tengah, Senin, bersama dua rekannya pembuat film dokumenter Alexander Rastorguyev dan kameraman Kirill Radchenko.

Advertising
Advertising

"Ketiganya datang tiga hari sebelum kematiannya untuk membuat rekaman film mengenai aktivitas perusahaan swasta bergerak di bidang penyediaan tentara bayaran, Wagner Group," tulis situs Kharkiv Human Rights Protection Group.

Wagner Group dikenal sebagai perusahaan swasta yang menyiapkan tentara bayaran terlatih. Termasuk menyediakan pasukan yang digunakan Rusia menginvasi Crimea dan perang yang tak jelas di Donbas, Ukraina, Suriah dan CAR.Penempatan pasukan Georgia utnuk memulihkan keamanan di Republik Afrika tengah menyusul terjadinya bentrok anatara Kristen dan Muslim di negara tersebut. 9 Desember 2014. REUTERS/David Mdzinarishvili.

Menurut situs ini, Orkhan Dzhemal, 52 tahun, memiliki pengalaman segudang sebagai jurnalis perang. Dia melakukan liputan ketika Rusia melakukan invasi ke Crimea, Ukraina.

Baca: Bagaimana Jurnalis Rusia Pengkritik Putin Palsukan Kematian?

Lembaga media online Rusia, Investigation Control Centre atau TsUR, mengatakan dalam laman Facebook pada Selasa, 31 Juli 2018, tiga reporter yang tewas itu bernama Orhan Dzhemal, Alexander Rastorguyev dan Kirill Radchenko. "Mereka ke Afrika Tengah setelah mengantongi tugas dari pemerintah Rusia," bunyi pernyataan TsUR seperti dikutip Al Jazeera, Selasa.

TsUR menambahkan, ketiga jurnalis tersebut mendapatkan tugas melakukan investigasidari Wagner Group, sebuah lembaga swasta yang memiliki hubungan dengan militer Rusia.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

7 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

3 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya