Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Jurnalis Rusia Pengkritik Putin Palsukan Kematian?

image-gnews
Jurnalis Rusia, Arkady Babchenko (tengah) bersama Vasily Gritsak, kepala Badan Keamanan Ukraina (kiri), dan Jaksa Agung Ukraina, Yuriy Lutsenko (kanan) saat menghadiri konferensi pers pada Rabu 30 Mei 2018 di Kiev, Ukraina.[AP/Efrem Lukatsky]
Jurnalis Rusia, Arkady Babchenko (tengah) bersama Vasily Gritsak, kepala Badan Keamanan Ukraina (kiri), dan Jaksa Agung Ukraina, Yuriy Lutsenko (kanan) saat menghadiri konferensi pers pada Rabu 30 Mei 2018 di Kiev, Ukraina.[AP/Efrem Lukatsky]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Rusia pengkritik Presiden Vladimir Putin yang sebelumnya dilaporkan tewas di Kiev, Ukraina, mengungkapkan bagaimana ia memalsuskan kematiannya dari publik. Arkady Babchenko mengaku pada Kamis 31 Mei, ia bersama polisi Ukraina memalsukan kematian untuk menggagalkan kontrak pembunuh bayaran yang diduga untuk membunuh dirinya.

Polisi Ukraina mengatakan Babchenko ditembak dan tewas di apartemennya pada Selasa malam, 29 Mei. Keesokan harinya Babchenko muncul dalam konferensi pers dan polisi mengatakan telah menangkap dalang dibalik upaya pembunuhan Babchenko.

Baca: Jurnalis Rusia Pengkritik Putin Tewas Ditembak di Ukraina

"Petugas keamanan Ukraina mungkin memiliki tujuan tertentu. Mungkin mereka ingi mengumpulkan bukti 100 persen," ungkap Arkady Babchenko, seperti dilaporkan dari Associated Press, 1 Juni 2018.

Salah satu jurnalis perang dan pengkritik terkemuka Presiden Rusia, Vladimir Putin, melarikan diri dari Rusia pada Februari 2017 karena ancaman pembunuhan. Dia mengatakan seorang agen Ukraina mendatanginya bulan lalu dan mengatakan petugas keamanan Rusia telah memerintahkan pembunuhan terhadap dirinya.

Setelahnya otoritas keamanan Ukraina dan Babchenko bekerjasama untuk memalsukan kematian dengan melubangi kausnya dengan peluru dan melumuri badan dan pakaiannya dengan darah babi.

Polisi Ukraina berjaga di depan pintu rumah jurnalis Rusia, Arkady Babchenko, yang ditembak dan tewas saat dilarikan di rumah sakit dengan ambulans di Kiev, Ukraina, 29 Mei 2018. [REUTERS/Gleb Garanich]


"Saya bahkan melumuri mulut saya dengan darah babi dan meludahi darah," ungkap Babchenko yang juga mengungkap bagaimanan seorang agen Ukraina mengajarkannya bagaimana caranya tersungkur usai ditembak.

Istri Babchenko kemudian memanggil ambulans dan membawanya ke unit gawat darurat. Petugas forensik pun memberikan dokumen kematian Babchenko. Bahkan Babchenko dimasukan ke lemari pendingin jenazah di kamar mayat.

Baca: Ukraina Bantah Jurnalis Rusia Tewas, Dia Tampil di Depan Publik


Saat di dalam kamar mayat, Babchenko mulai membersihkan diri dari darah palsu, melepas pakaian dan menonton berita kematiannya sendiri.

Babchenko mengaku telah memberitahu kerabat terdekatnya terkait rencana pemalsuan kematiannya, namun ia meminta maaf kepada istrinya karena tidak memberitahu soal operasi ini.


Kementerian Luar Negeri Rusia membantah tuduhan pemerintah Ukraina terkait dalang pembunuhan Babchenko dan mengatakan isu ini dibuat sedemikian rupa untuk membentuk opini anti-Rusia. Hubungan kedua negara memang buruk sejak 2014 ketika Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina, dan menyokong kelompok separatis di Ukraina Timur, menyebabkan 10 ribu orang tewas akibat konflik Rusia-Ukraina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

8 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

9 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

10 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

17 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

19 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

22 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

23 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

1 hari lalu

Logo NATO. REUTERS/Yves Herman
Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.