Usai Bertemu, Trump Beda Pendapat dengan Penerbit New York Times

Editor

Budi Riza

Selasa, 31 Juli 2018 13:47 WIB

Penerbit media New York Times, A. G. Sulzberger (kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (kanan)

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengundang penerbit media New York Times, A. G. Sulzberger, untuk datang ke Gedung Putih sekitar dua pekan lalu.

Baca:

Disebut Tahu Pertemuan dengan Orang Rusia, Trump Bilang Ini

Trump Serang Mueller, Sebut Ada Konflik Kepentingan Pribadi

Advertising
Advertising

Uniknya, keduanya berbeda pernyataan mengenai isi pembicaraan mereka soal media dalam pertemuan itu.

“Pertemuan yang bagus dan menarik di Gedung Putih dengan A. G. Sulzberger, penerbit New York Times,” kata Trump di akun Twitter @realdonaldtrump pada Ahad, 29 Juli 2018 waktu setempat.

Trump melanjutkan,”Kami bicara banyak mengenai begitu banyak berita palsu yang dibuat media dan bagaimana berita bohong berubah menjadi ‘Musuh masyarakat’. Menyedihkan.”

Menanggapi pernyataan Trump ini, manajemen New York Times melansir pertemuan itu merupakan usulan Trump dan bersifat pertemuan off the record alias tidak untuk dipublikasikan.

Namun, karena Trump telah membuka pertemuan itu ke publik, manajemen New York Times menjelaskan Sulzberger datang bersama redaktur editorial James Bennet.

Sulzberger mengatakan dia mau bertemu Trump untuk mengangkat isu soal retorika Presiden yang sangat anti-media. Dan dia menyampaikan kepada Trump bahasa yang digunakannya memecah belah dan semakin berbahaya.

“Saya beritahu dia bahwa frase ‘berita bohong’ itu tidak benar dan berbahaya, saya lebih prihatin dengan label yang dia buat kepada jurnalis yaitu ‘musuh masyarakat’. Saya mengingatkannya bahwa bahasa yang memanas-manasi itu meningkatkan ancaman terhadap jurnalis dan bisa memicu terjadinya kekerasan,” kata Sulzberger.

Sulzberger mengatakan kondisi ini benar terjadi di luar negeri. Sebagian rezim menggunakan pernyataan Presidennya untuk memberangus kegiatan jurnalistik.

“Saya mengingatkannya bahwa itu membuat nyawa orang terancam. Dan itu melemahkan nilai-nilai demokrasi bangsa kita. Itu juga mengikis ekspor terbesar bangsa kita yaitu kebebasan berpendapat dan kebebasan pers,” kata Sulzberger.

Baca:

Bertanya ke Trump, Jurnalis CNN Kena Larangan Meliput, Kenapa?

Bertanya ke Trump, Jurnalis CNN Kena Larangan Meliput, Kenapa?

Soal pertemuan ini, Juru bicara Gedung Putih, Mercedes Schlapp, mengatakan,”Presiden bertemu dengan kru media secara rutin dan kami mengkonfirmasi pertemuan ini benar terjadi,” kata dia.

Pada Ahad, Trump kembali mencuit dan mengecam New York Times serta Washington Post sebagai media anti-Trump. Keduanya disebut hanya menampilkan cerita buruk meskipun pemerintah memiliki pencapaian pembangunan. “Mereka tidak akan berubah,” begitu dilansir CNBC.

Sulzberger mengambil posisi sebagai penerbit New York Times dari ayahnya Arthur Ochs Sulzberger pada Januari 2018. Sejauh ini, bisnis New York Times semakin meningkat meskipun Trump sering menyebut media ini sebagai ‘New York Times gagal’. Laba meningkat sekitar 70 persen pada kwartal pertama tahun ini.

Segera setelah memenangkan pemilu Presiden 2016, Trump mengunjungi kantor New York Times dan menyebutnya sebagai ‘permata besar Amerika’. Saat itu, dia berharap bisa seiring dengan New York Times.

Berita terkait

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

6 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

12 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

16 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

24 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

24 hari lalu

Ketika Gedung Putih Ditanyai soal Pelanggaran Hukum Israel, Ini Jawabannya

Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyangkal bukti kejahatan Israel dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional.

Baca Selengkapnya