Jimly Asshiddiqie: Fenomena Hun Sen Semakin Banyak

Reporter

Tempo.co

Selasa, 31 Juli 2018 05:55 WIB

Ramah-tamah WNI di Kamboja dengan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng dan sejumlah tim pemantau pemilu Kamboja 2018 dari Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilu Kamboja yang diselenggarakan pada Minggu, 29 Juli 2018, mendapat perhatian dunia Internasional. Keputusan Perdana Menteri, Hun Sen, untuk kembali maju sebagai orang nomor satu di Kamboja deras dikritik.

Menurut Jimly Asshiddiqie, satu dari 10 tim pemantau pemilu Kamboja 2018, Hun Sen bukan pemimpin negara pertama yang berusaha melanggengkan kedudukannya. Di Rusia, Presiden Vladimir Putin, bolak-balik berganti posisi dari Perdana Menteri ke Presiden.

Sedangkan di Cina, Presiden Xi Jinping, pada Maret 2018 membuat perubahan konstitusi sehingga memungkinkannya menjadi Presiden seumur hidup.

"Fenomena Hun Sen sekarang semakin banyak," kata Jimly, Senin, 30 Juli 2018, dalam acara ramah-tamah WNI di Kamboja dengan Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng dan beberapa tim pemantau pemilu Kamboja 2018.

Baca: Australia Prihatin Atas Pemilu Kamboja, Kenapa?

Advertising
Advertising

Ramah-tamah WNI di Kamboja dengan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng dan sejumlah tim pemantau pemilu Kamboja 2018 dari Indonesia. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca: Pemilu Kamboja, Jumlah Suara Tidak Sah Belum Bisa Dipublikasi

Menurutnya, pemilu Kamboja 2018 telah berjalan jujur, namun demokrasi itu bukan hanya pemilu. Sebab yang paling penting dalam demokrasi adalah adanya pembatasan dan giliran dalam sebuah kepemimpinan.

Hal lain yang disoroti Jimly dalam pemilu Kamboja 2018 adalah hubungan antar umat beragama di Kamboja yang berjalan harmonis. Di wilayah dengan mayoritas umat Islam, Partai Rakyat Kamboja atau CPP, unggul. Ini menjadi sinyalemen indahnya hubungan umat Islam dan Budha di Kamboja, berbanding terbalik dengan kondisi di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Dengan pemerintahan Kamboja yang baru ini, Jimly berharap Indonesia-Kamboja bisa terus saling menjaga rasa hormat. Hubungan Indonesia-Kamboja sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari sejarah nenek-moyang karena terjalin erat sejak era Kerajaan Mulawarman.

Berita terkait

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

2 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

4 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

5 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

6 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

7 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

9 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

10 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

11 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya