Komisi Pemilihan Umum Kamboja Kerahkan Gajah Antar Surat Suara

Reporter

Tempo.co

Minggu, 29 Juli 2018 06:32 WIB

Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, Nam Bora, keempat dari kiri, saat berpatisipasi dalam kampanye pemilu Partai Rakyat Kamboja di Provinsi Takeo, Kamboja. Sumber: Kedutaan Besar Kamboja di Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kamboja memberlakukan libur selama tiga hari menyusul penyelenggaraan pemilu Kamboja 2018. Libur dimulai sejak 28 sampai 30 Juli 2018. Banyak toko-toko tutup dan jalanan terasa lengang karena masyarakat urban di ibu kota Phnom Penh pulang kampung untuk mencoblos pada 29 Juli 2018.

Menurut Dim Sovannarom, Juru bicara Komisi Pemilihan Umum Kamboja, pemerintah Kamboja sangat mendorong masyarakat agar memberikan hak suara mereka pada hari pencoblosan. Untuk mendukung hal ini, komisi pemilihan umum Kamboja bahkan sampai mengerahkan Gajah untuk mengantar surat suara di daerah terpencil dan terkena musibah. Pemilu Kamboja 2018, dilakukan saat negara itu sedang mengalami musim hujan sehingga membuat sejumlah jalan sulit dilalui kendaraan.

"Menggunakan gajah untuk mengantarkan surat suara, Anda tidak akan pernah melihat ini sebelumnya," kata Sovannarom, Sabtu, 28 Juli 2018.

Sovannarom menceritakan pihaknya telah beberapa kali pemilu mengerahkan Gajah untuk mengantarkan surat-surat suara ditempat terpencil. Namun hal ini bukan masalah demi naiknya partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suara mereka.

Baca: Pemilu Kamboja, Pendukung Hun Sen Berikan Dukungan Suara

Advertising
Advertising

Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, Nam Bora, kiri, saat berpatisipasi dalam kampanye pemilu Partai Rakyat Kamboja di Provinsi Takeo, Kamboja. Sumber: Kedutaan Besar Kamboja di Jakarta.

Baca: Begini Sibuknya Warga Sehari Menjelang Pemilu Kamboja

Selain mengerahkan Gajah, komisi pemilihan umum Kamboja juga membuat aplikasi yang bisa di unduh di ponsel pintar, mengenai tata cara pemilu dan petunjuk menuju ke TPS. Aplikasi ini juga ditujukan untuk menepis beredarnya berita bohong soal pemilu Kamboja.

Sebelumnya beredar kabar bohong kalau tinta celup yang digunakan beracun dan bisa menyebabkan kematian. Ada pula beredar kabar bohong kalau pemilu dilakukan selama tiga hari, padahal pemilu hanya berlangsung 1 hari yang dimulai sejak pukul 7 pagi.

"Saya bisa katakan, ini pemilu paling demokratis," ujarnya.

Dalam pemilu Kamboja 2018, diperkirakan ada sekitar delapan juta pemilih yang memberikan hak suara mereka dengan total 20 partai politik yang ikut dalam pemilu 2018. Jumlah ini lebih banyak dibanding pemilu 2013 yang hanya delapan partai.

Berita terkait

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

4 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

7 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

13 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

13 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

30 hari lalu

Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

43 hari lalu

Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja

Baca Selengkapnya

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

46 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

53 hari lalu

Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.

Baca Selengkapnya

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

53 hari lalu

Untuk Idul Fitri, Indonesia Impor 22 Ribu Ton Beras dari Kamboja

Pemerintah mengimpor 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H, selain mengandalkan produk nasional

Baca Selengkapnya