TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu pendukung Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, turun ke jalan untuk memberikan sokongan di jalan-jalan utama Ibu Kota Phnom Penh di akhir kampanye menjelang pemilihan umum, Ahad 30 Juli 2018.
"Hun Sen kemungkinan bakal melanjutkan kepemimpinannya yang telah digenggam selama 33 tahun," tulis kantor berita Reuters.
Baca: Begini Situasi Kamboja Menjelang Pemilu
250 Ribu pendukung partai berkuasa Kamboja, CPP, turun ke jalan-jalan di ibukota setelah mendengarkan pidato PM Hun Sen. [CHANNEL NEWS ASIA]
"Saya tidak ingin memimpin partai kalau hanya untuk kalah," ucap Hun Sen di depan pendukungnya yang mengibar-kibarkan bendera Partai Rakyat Kamboja, CPP, warna biru pada Jumat, 27 Juli 2018.
Ajang kampanye CPP ini dimeriahkan pula oleh sejumlah grup musik dengan lagu-lagu berisi pujian terhadap Hun Sen, seorang bekas komandan Khmer Merah yang membelot dari Pol Pot dan Perdana Menteri terlama di dunia.
Baca: Kampanye Pemilu, 250 Ribu Pendukung Hun Sen Penuhi Ibukota
PM Kamboja, Hun Sen bereaksi atas pertanyaan jurnalis saat dia berjaalan dengan PM Australia Malcolm Turnbull di sela-sela KTT Asean--Australia, 16 Maret 2018. Reuters
Pemilihan umum yang akan digelar pada Ahad ini mendapatkan kritik dari PBB dan Barat menyusul pembubaran oposisi utama Partai Penyelamat Nasional Kamboja, CNRP, oleh Mahkamah Agung karena dituduh menggulingkan pemerintah. Selanjutnya, pemimpin partai ini, Kem Sokha, dijebloskan ke penjara.