Kasus Korupsi, Pengadilan Cina Vonis Dua Pejabat 16 Tahun Penjara

Editor

Budi Riza

Jumat, 27 Juli 2018 11:29 WIB

Tokoh antikorupsi Cina, Wang Qishan menjabat tangan Xi Jinping setelah Kongres Rakyat Nasional menyatakan dirinya sebagai wakil presiden Cina.

TEMPO.CO, Hong Kong – Pengadilan di Cina menjatuhkan hukuman masing-masing 16 tahun untuk bekas asisten Komisaris Badan Regulasi Perbankan Cina, CBRC, Yang Jiacai, dan bekas Komisaris Sinopec Corp, Su Shulin, untuk kasus berbeda.

Baca:

“Sebelumnya, Yang Jiacai didakwa menerima uang suap sebanyak sekitar US$3,4 juta atau sekitar Rp50 miliar,” begitu dilansir Channel News Asia, Kamis, 26 Juli 2018.

Media SCMP melansir Yang Jiacai menjadi pejabat tertinggi di bidang pengawasan industri perbankan yang terjerat operasi antikorupsi yang digelar Presiden Xi Jinping.

Advertising
Advertising

Yang menjabat posisinya sejak Mei 2013. Dia bertugas mengawasi personalia dan institusi non-perbankan. Sebelumnya, dia bekerja di bank sentral Bank of China selama 15 tahun.

Jatuhnya Yang menyusul jatuhnya pejabat tinggi bidang asuransi yaitu Xian Junbo, yang juga ditangkap pada April 2018.

Ilustrasi mata uang Yuan. TEMPO/Tony Hartawan

Sedangkan Su Shulin, yang pernah menjabat sebagai gubernur Fujian, sempat menjadi politisi bintang. Namun, sinarnya mulai meredup sejak KPK Cina menemukan adanya masalah di Sinopec pada November 2014.

KPK Cina, yang juga disebut Komisi Sentral untuk Inspeksi Disiplin, menemukan bukti Su membantu perusahaan salah seorang keluarganya untuk mendapatkan proyek depot minyak Sinopec di Zona Pengembangan Ekonomi Yangpu di Provinsi Hainan.

Baca:

Perusahaan keluarga itu lalu melakukan sub-kontrak pekerjaan itu kepada salah satu anak perusahaan Sinopec untuk mendapatkan laba tanpa bekerja. Sinopec juga didapati membayari istri Su untuk berpergian dan berbelanja ke luar negeri.

“Beijing meningkatkan perang melawan korupsi di sektor keuangan dengan ditangkapnya sejumlah pejabat senior dari badan pengawas sekuritas, asuransi, dan perbankan,” kata Hu Xindou, yang merupakan profesor ekonomi di Beijing Institute of Technology.

“Korupsi di sektor keuangan meninggalkan akibat buruk di perekonomian secara luas,” kata Hu.

Pemerintah Cina menggelar berbagai operasi antikorupsi untuk membersihkan pemerintahan dan sektor swasta dari para koruptor. Perang antikorupsi ini berlansung semakin intensif sejak Presiden Xi Jinping menjabat posisinya pada 2013.

Sejumlah pejabat pemerintahan Cina baik militer dan sipil terjerat dalam operasi yang juga disebut Sky Net ini. Pemerintah Cina juga mengejar sejumlah koruptor yang kabur ke luar negeri seperti Indonesia, Australia hingga Amerika Serikat.

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

6 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

9 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

20 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya