TEMPO.CO, Jakarta -Partai Komunis Cina memberhentikan salah satu tokoh politbiro, Sun Zhengcai, karena pelanggaran disiplin serius. Ini diduga dilakukan sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan Presiden Xi Jinping menjelang kongres ke 19 partai pada pertengahan Oktober nanti ini.
Anggota politbiro, Sun Zhengcai, juga diberhentikan dari jabatan publik. Semua keputusan ini diambil setelah biro politik dari komite pusat partai komunis mendukung sebuah laporan investigasi terhadap perilaku Sun, yang berusia 53 tahun dan menjadi tokoh paling muda dari 25 anggota Politbiro.
Baca: AS dan Cina Gelar Dialog Tingkat Tinggi Sosial Budaya
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat, 29 September 2017, partai menjabarkan daftar pelanggaran Sun, yang dituding menyalahgunakan kekuasaan. Dia dituding menerima uang dan hadiah sebagai imbalan memberikan jasa kepada orang lain. Dia juga meminta imbalan seks untuk bantuan kekuasaan yang diberikannya.
Baca: Sambangi Cina, Ini Dua Tantangan bagi Menlu AS Tillerson
“Ini merupakan peringatan dari Xi kepada musuh-musuh politiknya bahwa jika anda tidak mendukung saya maka anda akan bernasib sama seperti Sun Zhengcai,” kata Dr Willy Lam, profesor politik di Universitas Cina di Hong Kong, kepada AFP, Sabtu, 30 September 2017.
“Dia juga dituding melakukan nepotisme, membocorkan rahasia partai dan mengkhianati prinsip partai,” begitu tertulis di media Straitstimes.
Saat ini Sun menjalani pemeriksaan oleh lembaga antikorupsi Cina selain jabatannya sebagai kepala partai di Chongqing dicopot pada Juli lalu. Dr Willy meyakini bahwa masalah utama Sun bukanlah praktek korupsi dan main perempuan tapi karena dia gagal menunjukkan loyalitasnya kepada Xi Jinping. Dia beralasan ini terindikasi dari proses penanganan kasus ini yang berlangsung relatif cepat berbeda dengan kasus sejenis.
Dalam kongres partai nanti, yang akan diikuti sekitar 2,287 orang, Xi diperkirakan bakal mendapatkan dukungan kuat untuk melanjutkan pemerintahan periode lima tahun kedua sebagai pimpinan partai dan presiden. Dia juga bakal menjadi pemimpin Cina modern paling berkuasa.
Sebelum Sun, ada tokoh Bo Xilai, yang juga merupakan ketua partai di Chongqing dan terkena investigasi antikorupsi pada 2013. Kampanye antikorupsi ini dipimpin oleh Xi Jinping. Saat itu beredar kabar bahwa Bo terlibat dalam persekongkolan untuk menggagalkan Xi menjadi ketua partai pada 2012. Sedangkan Sun ditunjuk sebagai pimpinan partai di Chongqing untuk menghilangkan pengaruh Bo.
Selain Sun dan Bo, kampanye antikorupsi yang dipimpin Xi Jinping juga telah menangkap sejumlah petinggi Cina baik militer, intelejen, politisi hingga pengusaha kakap.
STRAITSTIMES