Berseteru dengan Anak, Kandidat Parlemen Pakistan Bunuh Diri

Sabtu, 21 Juli 2018 21:20 WIB

Poster Kampanye Mirza Mohammad Ahmed Mughal [Geonews TV]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang calon independen yang ikut serta dalam pemilu parlemen Pakistan pada 25 Juli 2018, ditemukan tewas bunuh diri. Calon yang mewakili provinsi Punjab dilaporkan melakukan bunuh diri karena diduga berselisih dengan putra-putranya, seperti dilansir dari Indian Express, 21 Juli 2018.

Mirza Mohammad Ahmed Mughal akan mewakili konstituen NA-103 dan PP-103 di Faisalabad sebagai kandidat independen. Namun dia menembak dirinya sendiri hingga meninggal setelah beberapa perselisihan dengan putra-putranya, dikutip dari GeoNews TV.

Baca: Pertama Kali, Transgender di Pakistan Boleh Jadi Caleg

Setelah kematian, Komisi Pemilihan Pakistan telah menunda pemungutan suara di kedua daerah pemilihan.

Komisi Pemilihan Pakistan menunda pemilihan di daerah pemilihan dan mengumumkan bahwa pemilihan umum akan diadakan setelah 25 Juli sesuai UU Pemilu tahun 2017.

Advertising
Advertising

Menurut Bagian 73 dari Undang-Undang, "Jika seorang calon peserta lomba meninggal sebelum dimulainya pemilihan atau selama jam-jam pemungutan suara, petugas yang kembali harus, dengan pemberitahuan publik, mengakhiri proses yang berkaitan dengan pemilihan itu."

Ribuan pendukung Gerakan untuk Keadilan Pakistan lakukan pawai keliling kota saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). Para demonstran mempertanyakan alasan jelas penangkapan petugas pemilu. (AP/Anjum Naveed)

Calon Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) yang bertarung dalam pemilihan umum juga kehilangan nyawanya dalam kecelakaan jalan pada hari Sabtu.

Baca: Mantan PM Pakistan dan Putrinya Ditahan atas Tuduhan Korupsi

Polisi telah mendaftarkan sebuah kasus kecelakaan ini dan mencari pengemudi yang belum diketahui identitasnya. Menurut petugas polisi, kecelakaan itu terjadi di dekat Pusat Pelatihan Polisi, Razzaqabad, di Jalan Raya Nasional, dalam batas-batas kantor polisi Shah Latif, Pakistan. Korban, Sharif Ahmed Khanzada, 55 tahun, putra Latif Khanzada, sedang bepergian dengan sepeda motornya ketika ditabrak oleh kendaraan yang melaju kencang. Dia dilarikan ke rumah sakit Jinnah di mana dokter menyatakan dia meninggal pada saat kedatangan.

Almarhum adalah penduduk Kota Shah Latif dan ikut dalam pemilihan dari PS-87. Juru bicara TLP, sementara mengungkapkan kesedihan atas hilangnya nyawa, menuntut pemilu ditunda untuk PS-87.

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

7 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

1 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

1 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

1 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

1 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

2 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

2 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya