TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, dan putrinya, Maryam, ditangkap di Bandar Udara Lahore, Pakistan, pada Jumat malam, 13 Juli 2018. Keduanya ditahan atas tuduhan telah melakukan tindak kejahatan korupsi.
Situs nytimes.com pada Jumat, 13 Juli 2018, melaporkan, penangkapan terhadap Sharif dan Maryam dilakukan ketika mereka kembali ke Pakistan untuk melakukan kampanye partai sebelum pemilu nasional dilakukan.
Sebelumnya, Sharif diadili lewat pengadilan in absentia pada akhir pekan lalu dan divonis 10 tahun penjara atas kepemilikan sejumlah properti mewah di ibu kota Inggris, London. Kasus ini dinilai Sharif dibuat-buat oleh musuh-musuh politiknya dan militer Pakistan yang sangat berkuasa.
Baca: Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk menyembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Kendati Sharif tidak bisa kembali mencalonkan diri dalam pemilu nasional pada 25 Juli 2018, para analis menilai Sharif dan putrinya harus keluar dari Inggris, sebuah negara yang telah menjadi tempat persembunyian mereka selama berminggu-minggu demi menaikkan dukungan partai Sharif, yakni Partai Liga-Nawaz Muslim Pakistan atau PML-N.
Baca: Bekas Perdana Menteri Pakistan Dihukum 10 Tahun, Dituding Korupsi
Sharif sudah tiga kali menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan, dan dia telah dibayang-bayangi tuduhan melakukan tindak kejahatan korupsi sepanjang masa kepemimpinannya.
Penangkapan Sharif pada Jumat malam diwarnai drama. Otoritas berwenang memblokade sejumlah jalan, memutus sementara layanan ponsel dan Internet, serta mengerahkan ribuan orang dari aparat keamanan untuk menghalau para pendukung Sharif yang berkumpul di Bandara Lahore. Dalam beberapa hari terakhir, kepolisian Pakistan telah menahan sedikitnya 600 pegawai Partai PML-N atas tuduhan mengganggu keamanan.
Sharif ditahan oleh lembaga antikorupsi Pakistan, Pengadilan Pertanggungjawaban Nasional Pakistan, tak lama setelah dia mendarat di Bandara Lahore dengan pesawat Etihad Airways sekitar pukul 21.00. Bersama dengan putrinya, Sharif langsung dibawa ke penjara Adiala yang ada di Kota Rawalpindi, Pakistan.