Serangan Jet Tempur, 55 Ribu Anak di Suriah Terancam Mati

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 21 Juli 2018 11:24 WIB

Anak-anak Suriah berlatih seni bela diri di kamp pengungsian di al-Bab, Suriah, Selasa, 29 Mei 2018. Ratusan hingga ribuan anak terpaksa menghabiskan waktu mereka di kamp pengungsian akibat konflik yang terjadi di kawasan tempat tinggal mereka di Ghouta timur, Suriah. AP Photo/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 55 ribu anak-anak di Suriah terputus dari akses bantuan dan terancam mengalami kelaparan. Kondisi ini dipicu sebuah serangan yang dilakukan oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang memicu kerusakan besar-besaran dalam tujuh tahun perang Suriah.

Thomson Reuters Foundation melaporkan pasukan militer Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia telah melancarkan serangan udara pada bulan lalu hingga membumi hanguskan wilayah selatan Suriah. Ratusan ribu orang diperkirakan tewas dan 11 juta penduduk Suriah terpecah-belah.

Baca: Bom Kimia di Suriah, Bayi dan Anak Berjuang Hidup

Anak-anak Suriah menyanyi dan menari dalam kegiatan rekreasi di kamp pengungsian di al-Bab, Suriah, Selasa, 29 Mei 2018. AP Photo/Lefteris Pitarakis

Baca: Soal Ekonomi, Perkawinan Anak Suriah Meningkat di Kamp Pengungsi

Advertising
Advertising

Lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan serangan ini juga telah membuat sekitar 55.000 anak-anak di Provinsi al-Quneitra, Suriah, berisiko tinggi terhadap kematian karena terputus dari akses bantuan. Provinis al-Quneitra adalah sebuah wilayah diperbatasan di dekat dataran tinggi Golan, yang diduduki oleh Israel.

"Ini soal hidup-mati bagi anak-anak ini. Mereka menjadi subjek serangan-serangan udara, jatuhnya bom-bom dan terputus dari bantuan kemanusiaan," kata Caroline Anning, Juru bicara lembaga amal, Save the Children, dari Amman, Yordania.

Dalam beberapa pekan terakhir, lembaga amal tersebut mengatakan telah mendengar anak-anak meninggal dunia dan sakit karena meminum air kotor, dehidrasi, digigit scorpio dan ular.

Situs middleeastmonitor.com pada Sabtu, 21 Juli 2018 mewartakan, PBB telah memperingatkan bencana kemanusiaan di wilayah baratdaya Suriah ini disebabkan pertempuran yang meletup saat Angkatan Bersenjata Suriah yang didukung oleh Rusia menyerang untuk merebut kembali wilayah Selatan Suriah yang diduduki pemberontak.

Sayangnya serangan ini telah memicu perpecahan besar-besaran. Sekitar 270 ribu penduduk di wilayah barat daya Suriah dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka menyusul naiknya ketegangan. Juliette Touma, Juru bicara UNICEF di Amman mengatakan pihaknya sangat mengkhawatirkan adanya larangan akses terhadap kemanusiaan dan tindakan ini sangat tidak bisa diterima.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

5 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

14 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

14 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya