Pertama Kali, Perusahaan Ganja Asal Kanada Masuk Saham IPO

Sabtu, 21 Juli 2018 06:00 WIB

Dalam foto file 20 April 2015 ini, bendera Kanada dengan daun ganja berkibar di Parliament Hill selama acara 4/20 di Ottawa, Ontario.[Adrian Wyld / The Canadian Press viai AP]

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, sebuah perusahaan asal Kanada yang mengendalikan bisnis ganja melakukan Initial Public Offering atau IPO di bursa saham utama AS, NASDAQ, dan mengumpulkan US$ 153 juta atau Rp 2,2 triliun untuk memperluas bisnisnya saat Kanada bersiap untuk melegalkan obat nasional.

Saham Tilray Inc. yang berbasis di British Columbia mulai diperdagangkan pada Kamis 19 Juli, di bursa saham Nasdaq. Dalam penawaran publik perdana, harga awal saham sebesar US$ 17 Rp 246,332.18, namun saham cepat melonjak dan ditutup pada harga US$ 22,55 (Rp 26,788.83) atau naik sekitar sepertiga, seperti dilansir dari Associated Press, 20 Juli 2018.

Baca: Hasil Investigasi, Separuh Tentara Israel Konsumsi Ganja

Tilray bukanlah perusahaan ganja pertama yang berdagang di bursa saham utama Amerika, tetapi ini adalah yang pertama melakukannya dengan penawaran awal publik atau IPO, langkah yang dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan dalam industri, kata John Kagia, seorang analis ganja dari firma riset pasar New Frontier Data.

"Ini adalah penanda profil tinggi lain tentang bagaimana industri ganja menjadi dewasa dan profesional," kata Kagia.

Advertising
Advertising

Foto Juni 2018 ini dirilis oleh Tilray, menunjukkan fasilitas High Park Farms, anak perusahaan mereka, yang berupa sebuah rumah kaca seluas 13 hektar di Enniskillen, Kanada. Perusahaan Kanada adalah perusahaan ganja pertama yang masuk bursa saham AS, mengumpulkan US$ 153 juta untuk memperluas operasinya saat Kanada bersiap untuk melegalkan obat nasional. Saham Tilray Inc. yang berbasis di British Columbia memulai perdagangan Kamis, 19 Juli di bursa saham Nasdaq.[Tilray via AP]

Dua perusahaan ganja Kanada lainnya mulai berdagang di bursa utama AS awal tahun ini, yakni Cronos Group pada Nasdaq dan Canopy Growth di New York Stock Exchange. Perusahaan-perusahaan itu sudah diperdagangkan secara publik di Kanada.

Sembilan negara bagian AS dan Washington, D.C., telah melegalkan penggunaan ganja untuk pribadi dan sekitar dua pertiga memiliki legalitas ganja untuk medis. Tetapi perusahaan ganja Amerika Serikat tidak dapat mendaftar di bursa utama AS karena status ilegal narkoba di bawah undang-undang federal. Sebaliknya, beberapa telah "go public" di Kanada dengan diakuisisi oleh perusahaan di sana.

Baca: Amerika Serikat Sahkan Penggunaan Obat Ganja untuk Epilepsi

Ganja untuk keperluan medis legal di Kanada, dan pada 17 Oktober, negara ini akan menjadi negara industri besar pertama yang melegalkan produksi dan penjualannya untuk penggunaan pribadi. Uruguay adalah satu-satunya negara lain yang melakukannya.

Foto Juni 2018 ini dirilis oleh Tilray menunjukkan fasilitas High Park Farms, sebuah rumah kaca seluas 13 hektar di Enniskillen, Kanada.[Tilray via AP]

Tilray tidak berbisnis di AS, tetapi telah mendapat lisensi untuk memproduksi ganja untuk keperluan medis di Kanada dan Portugal. Dalam dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, mereka mengatakan telah menjual ganja kepada puluhan ribu pasien di 10 negara yang mencakup lima benua melalui anak perusahaannya di Australia, Kanada dan Jerman dan melalui perjanjian dengan distributor farmasi yang didirikan.

Baca: Kanada akan Tetapkan Usia Minimal 18 Tahun untuk Konsumsi Ganja

Chris Barry, mitra di firma hukum Dorsey dan Whitney di Seattle, menangani transaksi investasi ganja dan merger di AS dan Kanada. Dia mencatat bahwa investor institusional utama, termasuk bank investasi New York yang berusia seabad, Cowen, terlibat dalam IPO Tilray.

"Anda tidak akan bisa melakukan penawaran sebesar itu tanpa partisipasi kelembagaan," kata Barry, "pelajarannya adalah bahwa institusi akan ada di sana jika Anda memiliki rencana bisnis yang bagus dan bisnis Anda 100 persen legal di yurisdiksi tempat Anda berada."

Baca: Parlemen Kanada Akhirnya Mengesahkan UU Legalisasi Ganja

Tilray berencana untuk menggunakan uang itu untuk membangun fasilitas ganja tambahan dan mengingkatkan kapasitas pemrosesan di Ontario, dan untuk membayar Privateer Holdings, firma ekuitas swasta yang berbasis di Seattle yang mengendalikannya.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

9 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

1 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

4 hari lalu

Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

Putra Siregar dan Rico Valentino pernah tersangkut kasus pengeroyokan yang melibatkan Chandrika Chika pada 2022 di sebuah kafe di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

5 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

5 hari lalu

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

Selebgram Chandrika Chika ditangkap bersama lima temannya saat sedang menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

5 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya