Serangan Balon Berapi Hamas, Israel Siapkan Operasi Militer

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Juli 2018 11:01 WIB

Traktor Israel memadamkan api dari oleh layang-layang yang dipasang bom Molotov dan diluncurkan oleh demonstran Palestina dari Gaza, di perbatasan Israel-Gaza, Rabu, 20 Juni 2018.[AP Photo/Tsafrir Abayov]

TEMPO.CO, Israel - Tentara Israel menggunakan pesawat nirawak atau drone untuk menyerang sebuah kelompok Palestina yang melancarkan serangan menggunakan balon dan layangan berapi dari kawasan utara Jalur Gaza pada Selasa sore, Selasa, 17 Juli 2018.

Baca:

Setelah layang-layang Api, Gaza Kirim Burung Elang Api ke Israel

Mobilisasi Pasukan, Israel Siapkan Serangan Besar ke Gaza

Advertising
Advertising

Dua buah balon membawa api mendarat di halaman sebuah sekolah di selatan Israel pada hari itu. Balon pertama dipasangi kondom dengan alat pemantik api dan mendarat di sebuah sekolah dasar di Eshkol Regional Council, yang ditangani oleh petugas setempat.

Balon kedua mendarat di halaman sebuah taman kanak-kanak di sebuah komunitasi di Sdot Negev Regional Council. Saat itu halaman sekolah dipenuhi anak-anak namun tidak ada korban luka.

“Menurut laporan dari Gaza, dua remaja terluka akibat serangan pasukan Israel IDF di dekat kota Jabalya,” begitu dilansir Jpost pada Selasa, 17 Juli 2018.

Ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat setelah Israel menyerang 40 target di Jalur Gaza dan dibalas dengan 200 serangan mortar dan roket. Ini membuat PM Benjamin Netanyahu mengunjungi selatan Israel dan menggelar rapat dengan sejumlah menteri seperti Menhan Avigdor Liberman dan Kepala Staf IDF, Letnan Jenderal Gadi Eisenkot, serta Direktur Shin Bet, Nadav Argaman.

Baca:

Belasan Roket Hamas Dijatuhkan di Wilayah Israel

Gaza Luncurkan Layang-layang Api, Israel Balas dengan Pesawat Jet

“Sedang berlangsung perang, ada saling serang, dan saya bisa katakan kepada Anda bahwa IDF siap untuk menghadapi semua skenario,” kata Netanyahu pasca rapat.

Sebuah drone diterbangkan untuk mencegah layang-layang dan balon Palestina yang menggunakan bahan peledak di perbatasan Gaza di dekat Kissufim, Israel, Selasa, 5 Juni 2018. Warga Palestina menggunakan berbagai cara saat melakukan aksi protes menuntut kembalinya tanah leluhur. REUTERS/Amir Cohen

Liberman menambahkan pasukan IDF siap untuk menghadapi misi apapun yang diberikan pemerintah. Dia juga menanggapi adanya perbedaan argumentasi antara Menteri Pendidikan Bayit Yehudi dan Eisenkot saat rapat kabinet membahas cara menangani serangan balon udara berapi ini.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah kepala dingin dan syaraf baja dan tidak mengikuti histeria media massa. Kita melakukan apa yang harus kita lakukan,” kata dia.

Israel mulai membatasi suplai barang ke dalam Jalur Gaza, yang masuk lewat Kerem Shalom Crossing dan menghentikan pengiriman bahan bakar minyak dan gas. Namun, petugas mengizinkan suplai obat dan makanan untuk masuk.

Jika serangan balon dan layangan terus berlangsung, pasukan Israel mengancam akan melakukan langkah berikutnya. Kelompok Hamas dan Islamic Jihad mengatakan ada konsekuensi serius jika militer Israel memperketat tekanan terhadap Jalur Gaza karena bisa memicu terjadinya perang.

Ini membuat sejumlah warga bertanya-tanya apakah militer Israel akan menggelar perang terhadap serangan balon dan layangan dari Jalur Gaza. Terutama setelah Menteri Pendidikan Naftali Bennett menyerukan pasukan militer menggelar operasi terhadap Hamas untuk menghentikan serangan layangan dan balon dari Jalur Gaza, yang telah membakar kawasan selatan Israel.

Menurut laporan dari Channel 10, Israel mengatakan lewat jalur perantara Mesir bahwa serangan layangan dan balon harus dihentikan pada Jumat, 20 Juli 2018, jika tidak militer akan melakukan serangan.

“Sebagai respon, Hamas telah menginstruksikan kepada pasukannya untuk tidak melancarkan serangan api terhadap Israel dan mengirimkan pasukan di perbatasan untuk menghentikan remaja Palestina menerbangkan layang-layang dan balon berapi dari Jalur Gaza,” begitu dilansir Jerusalem Post.

Media Times of Israel melansir media Al Quds dari Palestina bahwa ada instruksi untuk mengurangi serangan balon dan layangan berapi oleh kelompok Hamas. Sebagian layangan dan balon itu, yang mulai terbang sejak April 2018, dipasangi bahan peledak dan telah membakar lahan seluas ribuan hektar dan menimbulkan kerugian jutaan shekel atau miliaran rupiah di kawasan Israel selatan.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

10 menit lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

12 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

14 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

15 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

16 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

20 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

22 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya