TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan Hamas menembakkan belasan roket, beberapa di antaranya jatuh di wilayah komunitas Israel di sekitar Jalur Gaza. Serangan Hamas pada Rabu dini hari, 27 Juni 2018 dilakukan sebagai balasan atas kejahatan Israel terhadap Palestina.
Media Israel melaporkan serangan itu memicu alarm yang terdengar di kota-kota dan komunitas kecil di seluruh kawasan Eshkol, Sha'ar Hanegev, Sdot Negev dan Hof Ashkelon. Alarm itu berbunyi beberapa kali dari sekitar jam 1.45 pagi hingga 4 pagi, mengirim ribuan warga Israel berlari ke tempat perlindungan.
Baca: Hamas Hujani Roket, Israel Balas dengan Serangan Udara
Setidaknya tiga roket dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Tidak ada laporan tentang korban atau kerusakan di Israel. Selain itu, tidak ada dampak roket yang dilaporkan di dalam komunitas Israel.
"Setengah dari roket itu dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome," kata juru bicara militer Israel, seperti dilansir Times of Israel pada Rabu, 27 Juni 2018.
Tak lama setelah serangan Hamas, Pasukan Pertahanan Israel atau IDF, meluncurkan sejumlah serangan di Jalur Gaza. Satu serangan diklaim berhasil menghancurkan sasaran mobil milik seorang pejabat senior Hamas.
Baca: Kronologi Ahli Roket Hamas Tewas Ditembak di Malaysia
IDF mengatakan, mereka juga menggunakan pesawat tambahan dan sebuah tank untuk menyerang dua pos Hamas di utara Jalur Gaza.
Peristiwa ini merupakan pertempuran ketiga antara Israel dan Hamas dalam beberapa pekan terakhir. Pada tanggal 18 dan 20 Juni, Hamas dan sekutunya Jihad Islam Palestina yang didukung-Iran meluncurkan serangan roket dan mortir serupa di Israel selatan setelah IDF melakukan serangan udara terhadap posisi Hamas. Serangan IDF ini sebagai balasan serangan pembakaran dengan layang-layang dan balon.