Seabad Pembunuhan Tsar Nicholas II, Ahli Konfirmasi Keaslian DNA

Selasa, 17 Juli 2018 21:00 WIB

Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Tes DNA terbaru yang dilakukan pada tulang raja terakhir Rusia, Tsar Nicholas II dan keluarganya telah mengkonfirmasi keaslian jasad mereka. Hasil pemeriksaan ini diumumkan oleh tim ahli Rusia pada malam peringatan 100 tahun eksekusi mereka pada 17 Juli.

Dilansir dari Radio Free Europe/Radio Liberty, 17 Juli 2018, Komite Investigasi Rusia, mengumumkan pada 16 Juli bahwa tes yang diperintahkan oleh Gereja Ortodoks Rusia mengkonfirmasi sisa-sisa yang ditemukan milik mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarganya, dan anggota rombongan mereka. Peneliti menyebut bahwa tulang ayah Nicholas, Alexander III, telah digali untuk membuktikan mereka adalah ayah dan anak.

Baca: Masuk Lapangan Final Piala Dunia Rusia, Pussy Riot Protes Ini

Hasil tes ini akan digunakan oleh Gereja Ortodoks Rusia untuk mengakui tulang dan mengubur mereka dengan ritual lengkap. Gereja memuji penyelidikan dan mengatakan akan mempertimbangkan temuan ini.

Acara khusus dan upacara keagamaan diadakan di kota-kota Rusia pada 16 Juli untuk menandai peringatan ke-100 tahun eksekusi Tsar dan keluarganya, yang terjadi di Yekaterinburg tak lama setelah tengah malam pada 17 Juli 1918.

Advertising
Advertising

Tsar Nicholas II dan putrinya saat mendaki di Crimea.[www.rferl.org]

Patriark Kirill memimpin doa bersama pada tengah malam di Yekaterinburg. Doa yang serupa akan diadakan di Moskow dan kota-kota Rusia lainnya. Setelah itu, prosesi salib Kristen Ortodoks tradisional akan diselenggarakan di Yekaterinburg, Moskow, dan kota-kota lainnya. Media Rusia mengatakan acara peringatan akan berlanjut pada 17 dan 18 Juli.

Baca: Pertama Kali Jemaah Haji Malaysia Jajal Jalur Mekkah

Gereja Ortodoks Rusia pada tahun 2000 mengkanonisasi Nicholas, Tsarina Aleksandra, dan kelima anak mereka: Putra Mahkota Aleksei, dan Putri Besar Olga, Tatyana, Maria, dan Anastasia.

Menurut Komite Investigasi Rusia, Tsar Nicholas II, istrinya, dan kelima anak mereka, yang ditembak mati oleh kaum Bolshevik 100 tahun akhirnya telah diidentifikasi. Tsar Nicholas II merupakan sepupu dari raja Inggris, Raja George V.

"Tes genetik yang diperintahkan oleh Gereja Rusia, yang membantah hasil sebelumnya dan mengkonfirmasi sisa-sisa jasad mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarga dan anggota rombongan mereka, yang ditemukan" kata Komite Investigasi, yang sering menyelidiki kejahatan serius, seperti dikutip Daily Mail.

"Tes-tes itu melibatkan penggalian jasad ayah Nicholas, Alexander III, untuk membuktikan bahwa mereka adalah ayah dan anak," kata para peneliti.

Baca: Stadion Piala Dunia 2018 di Rusia Hancur Akibat Dihantam Hujan


Kelompok Bolshevik menembak Tsar Nicholas II, istrinya yang lahir di Jerman dan kelima anaknya, bersama dengan pelayan dan dokter mereka pada malam hari dari 16-17 Juli 1918, saat mereka ditahan di kota Ural, Sverdlovsk, yang sekarang bernama Yekaterinburg.

Para pembunuh kemudian dengan tergesa-gesa mengubur jenazah hingga mereka pada 1979.

Tulang-tulang Nicholas, istrinya, dan tiga anak-anak mereka dikebumikan di Saint Petersburg pada 1998 tetapi Gereja Ortodoks menolak memberi mereka layanan pemakaman penuh karena mempermasalahkan keaslian mereka setelah penyelidikan di bawah Presiden Boris Yeltsin dianggap meragukan.

Baca: Kado Bola dari Putin Diperiksa Pengawal Trump

Legenda populer menyebutkan bahwa salah satu dari anak Tsar, Anastasia, kemungkinan selamat, tetapi rumor ini tidak pernah terbukti. Tulang-tulang putra Tsar, Alexei, dan putrinya Maria ditemukan secara terpisah pada 2007 dan belum dimakamkan.

Tsar Nicholas II (kiri) adalah cucu dari Ratu Victoria dan sepupunya adalah raja Inggris, Raja George V (kanan).[Daily Mail]

Tsar Nicholas II adalah raja terakhir Rusia. Ia memerintah dari 1 November 1894 hingga 15 Maret 1915, ketika ia dipaksa meninggalkan posisinya dan turun tahta. Masa pemerintahannya bertepatan dengan runtuhnya kekuatan besar dunia, yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi dan militer.

Banyak sejarawan Soviet menggambarkan Nicholas sebagai pemimpin yang lemah dan tidak kompeten yang karena keputusannya menyebabkan kekalahan militer dan kematian jutaan rakyatnya. Pada 1981, Tsar Nicholas II, istrinya, dan anak-anak mereka diakui sebagai martir oleh gereja Ortodoks Rusia.

Sepupunya, Raja George V dari Inggris, menawarkan bantuan politik kepada Tsar Nicholas II setelah pelepasannya. Bersama dengan seluruh keluarganya, istri dan kelima anaknya, Tsar terakhir Rusia ini dibunuh oleh Bolshevik pada malam 16 Juli 1917.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

9 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

6 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya