Tragis, 8 Imigran Tewas di Dalam Truk Kontainer Daging di Libya

Selasa, 17 Juli 2018 13:39 WIB

Imigran menaiki sampan karet saat mereka diselamatkan oleh penjaga pantai Libya di Laut Mediterania, lepas pantai Libya, 15 Januari 2018. Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM melaporkan 176 pengungsi dan migran meninggal dalam 10 hari pertama bulan ini. REUTERS/Hani Amara

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan imigran pencari suaka tewas akibat mengalami sesak nafas saat berada di dalam truk kontainer untuk mengangkut daging dan ikan di Zuwarah, kota pesisir barat Libya. Mereka yang tewas kekurangan oksigen di dalam kendaraan yang memiliki alat pendingin di dalamnya.

"Enam anak, satu wanita dan seorang pria ditemukan tewas adalah bagian dari 100 pencari suaka yang menderita kekurangan oksigen di dalam kendaraan, yang biasanya digunakan untuk mengirim daging dan ikan," kata Angkatan Laut Libya di halaman Facebook-nya seperti dikutip oleh media berbasis di Afrika Selatan, Independent Online, Senin, 16 Juli 2018.

Baca: Kapal Tenggelam, 100 Imigran di Libya Dikhawatirkan Tewas

Selain 8 imigran yang tewas, sebanyak 90 imigran lainnya kini dalam kondisi kritis dan sudah dilarikan ke rumah sakit setempat. Seluruh imigran itu berada di dalam truk kontainer yang biasa dipakai untuk mengangkut ikan dan daging mentah.

Dilansir dari Libya Observer, otoritas keamanan Libya menemukan para korban setelah mendapat informasi tentang sebuah truk kontainer yang mencurigakan terparkir di sebuah kompleks minyak dan gas di Zuwarah. Patroli polisi menyita truk itu.

Imigran tersebut diketahui berasal dari berbagai tempat. Mulai dari sub-Sahara Afrika dan negara-negara Arab seperti Pakistan dan Bangladesh.

Dilansir dari Aljazeera, dalam suatu gambar yang tersebar terlihat ada sembilan jerigen plastik untuk menyimpan bensin serta setumpuk jaket pelampung yang sepertinya akan digunakan dalam perahu penyeberangan.

Baca: Libya Bentuk Tim Investigasi Perdagangan Budak Imigran Afrika

Advertising
Advertising

Tragedi ini menjadi tragedi imigran terbaru di Libya. Sebelumnya perdagangan manusia dan pelanggaran hukum berkembang di wilayah ini terutama sejak tergulingnya pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011.

Libya juga terus menjadi titik tolak utama bagi para pencari suaka yang berusaha menyeberangi Laut Tengah untuk sampai ke Eropa.

Para penyelundup imigran mengambil keuntungan dari penegakan hukum yang lemah di Libya untuk mengirim ratusan dari ribuan imigran ke Italia dalam empat tahun terakhir. Namun frekwensi penyelundupan imigran berkurang setelah Italia mengeluarkan kebijakan menumpas jaringan penyelundupan imigran.

Bulan lalu, Komisi PBB untuk urusan imigran atau UNHCR melalui juru bicaranya, Charlie Yaxley mencatat selama lima tahun berturut ada sekitar 1.000 imigran yang tewas saat berusaha melewati Laut Tengah.

Baca: Tragis, Lelang Imigran Afrika di Libya untuk Dijadikan Budak

Menurut laporan Human Rights Watch pada 2018, kapal-kapal penuh pencari suaka yang mencoba menyeberangi Laut Tengah telah dibawa kembali ke Libya setelah dicegat oleh penjaga pantai Libya, yang dilatih oleh Uni Eropa dan Italia. Setelah mereka kembali, banyak yang dipukuli dan mengalami pelecehan seksual, penculikan, pemerasan, bahkan melakukan kerja paksa.

Lebih dari 400.000 imigran di Libya terkena pelecehan dan pelanggaran hak asasi manusia "karena kelompok-kelompok bersenjata yang mencari rente berkembang biak dan terlibat dalam penyelundupan, perdagangan dan eksploitasi kelompok ini," sebut International Organisation for Migration mencatat dalam sebuah laporan.

ALJAZEERA | LIBYA OBSERVER | INDEPENDENT ONLINE

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

7 hari lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

11 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

16 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

23 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

Menhub Budi Karya Sumadi meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Mendesak Israel Izinkan hingga 350 Truk Bantuan dalam Sehari Masuk ke Gaza

26 hari lalu

Amerika Serikat Mendesak Israel Izinkan hingga 350 Truk Bantuan dalam Sehari Masuk ke Gaza

Gedung Putih menyambut baik masuknya lebih dari 300 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza pada akhir pekan, namun mendesak Israel izinkan jumlah yang lebih banyak untuk masuk.

Baca Selengkapnya