Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libya Bentuk Tim Investigasi Perdagangan Budak Imigran Afrika

Ilustrasi perbudakan di Libya. alaraby.co.uk
Ilustrasi perbudakan di Libya. alaraby.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Libya yang didukung PBB mengatakan,  pihaknya telah menyelidiki laporan tentang imigran asal Afrika yang dijual sebagai budak.

Pada Kamis, 23 November 2017, Menteri Dalam Negeri Libya, Aref al-Khodja menyatakan, investigasi mendalam akan dilakukan dan berjanji akan menyeret para pelakunya ke pengadilan.

Baca: 12 Ribu Pemuda Nigeria Dijadikan Budak di Libya

"Ada instruksi langsung yang dikeluarkan untuk membentuk sebuah komite investigasi guna mengungkap kebenaran dan untuk menangkap pelaku pelanggaran, dan mereka yang bertanggung jawab, dan menempatkan mereka di depan pengadilan. Kami sekarang sedang menunggu hasil penyelidikan yang menurut saya akan segera berakhir," kata al-Khodja, seperti dilansir Reuters pada 24 November 2017.

Kasus perbudakan di Lybia terungkap setelah pada 14 November 2017, CNN merilis hasil investigasinya. CNN menyebutkan, para imigran dari sejumlah negara di Afrika, termasuk Niger, Mali dan Nigeria dijadikan budak di Libya. Mereka dijual dalam lelang dengan harga variatif, antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Juga disebutkan bahwa lebih dari 12 ribu pemuda Nigeria yang berada di dalam tahanan atau terdampar di Libya dipaksa jadi budak. Laporan tersebut dibenarkan oleh Komisi Nasional untuk Pengungsi, Migran dan Orang-orang Terdampak (NCRMI).

Baca: INVESTIGASI: Budak Indonesia di Kapal Taiwan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Foto-foto kebiadaban yang dirilis oleh organisasi Zambezi Reporters menunjukan kesengsaraan para migran itu dalam genggaman kelompok perdagangan manusia.

Salah satu terlihat jelas 3 migran diikat di dinding sebuah bangunan dengan posisi kaki di atas dan kepalanya ke bawah. Foto lain menunjukan ratusan orang ditampung dalam sebuah ruangan sempit, mereka duduk berhimpit-himpitan.

Sebelumnya pada Rabu, 22 November 2017, Misi PBB di Libya mengatakan, pihaknya secara aktif telah membahas masalah tersebut dengan pihak berwenang Libya untuk membentuk mekanisme pemantauan transparan yang melindungi migran dari pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan.

Baca: Awak Kapal Asing yang Jadi Budak di Benjina Menunggu Dipulangkan  

Di bawah tekanan dari Italia, pemerintah Lybia yang didukung PBB mendukung koeksistensi kelompok lokal dan mencoba untuk mendukung penjaga pantai Libya guna membendung arus migrasi yang melintasi Laut Tengah sejak tahun 2014. Pada Rabu lalu, sebanyak 1.100 imigran asing diselamatkan dari 11 kapal dan lebih dari 200 orang ditangkap keesokan harinya. 

KETERANGAN KOREKSI: Sejumlah foto yang digunakan dalam artikel ini sebelumnya sudah dihapus karena terbukti mengacu pada peristiwa lain yang tidak terkait dengan berita ini. Redaksi mohon maaf atas keteledoran ini. 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Perahu Pembawa 500 Migran Hilang di Laut Mediterania

10 hari lalu

Para migran di kapal kayu yang penuh sesak menunggu penyelamatan oleh kapal penyelamat migran di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Menurut saksi mata, kapal itu sudah kemasukan air dan mesinnya tidak berfungsi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Perahu Pembawa 500 Migran Hilang di Laut Mediterania

Perahu yang membawa sekitar 500 migran dari sejumlah wilayah pantai Libya hilang di tengah Laut Mediterania


Ikut Grup Wagner Perang di Ukraina, 5 Ribu Narapidana Rusia Dapat Pengampunan

26 Maret 2023

Pengunjung berfoto di luar PMC Wagner Centre, yang merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022. REUTERS/ Igor Russak
Ikut Grup Wagner Perang di Ukraina, 5 Ribu Narapidana Rusia Dapat Pengampunan

Lebih dari 5.000 narapidana Rusia diampuni setelah menyelesaikan kontrak mereka berperang dengan Grup Wagner melawan Ukraina.


Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

18 Maret 2023

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry di Kairo, Mesir 18 Maret 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.


Berton-ton Uranium Hilang di Libya, PBB: Bahaya Nuklir Mengancam Manusia

16 Maret 2023

Sejumlah tong berisikan garam heksafluorida uranium, yang merupakan bahan baku untuk reaktor nuklir, serupa dengan yang akan digunakan untuk IAEA Low Enrichhed Uranium (LEU) Bank, di Pabrik Metalurgi Ulba di kota industri timur laut Oskemen, Kazakhstan. 26 Mei 2017. REUTERS
Berton-ton Uranium Hilang di Libya, PBB: Bahaya Nuklir Mengancam Manusia

Berton-ton uranium yang merupakan bahan utama senjata nuklir, hilang dari situs di Libya. Membuat PBB gusar.


Meski Dilarang PBB, Tenaga Medis asal Korea Utara Mulai Bekerja di RS Libya

15 Januari 2023

Sejumlah tim medis memberikan pertolongan pada bayi setelah pasukan Libya membersihkan ISIS dari kawan Ghiza Bahriya saat berada di rumah sakit di Sirte, Libya, 6 Desember 2016. REUTERS/Hani Amara
Meski Dilarang PBB, Tenaga Medis asal Korea Utara Mulai Bekerja di RS Libya

Penempatan mereka di Libya melanggar resolusi PBB yang berlaku pada 2019, yang melarang pekerja Korea Utara bekerja di luar negeri.


Kepala CIA Kunjungan Langka ke Libya

13 Januari 2023

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Kepala CIA Kunjungan Langka ke Libya

Kepala CIA William Burns melakukan perjalanan langka ke Libya. CIA enggan memberi penjelasan perihal itu.


Boko Haram Membunuh 10 Prajurit Chad di Dekat Perbatasan Nigeria

23 November 2022

Militan Boko Haram memeluk rekannya setelah dilakukannya pertukaran dengan perempuan Chibok di Kumshe, Nigeria, 6 Mei 2017. Sebanyak 113 anak perempuan tersebut diyakini masih ditahan oleh Boko Haram. REUTERS/Zanah Mustapha
Boko Haram Membunuh 10 Prajurit Chad di Dekat Perbatasan Nigeria

Milisi Boko Haram membunuh 92 tentara Chad dan melukai 47 lainnya pada Maret 2020.


Yunani Selamatkan Ratusan Migran, Berdesakan dalam Kapal Kecil

23 November 2022

Migran berdiri di atas kapal penangkap ikan di pelabuhan Paleochora, setelah operasi penyelamatan di pulau Kreta, Yunani, 22 November 2022. REUTERS/Stringer
Yunani Selamatkan Ratusan Migran, Berdesakan dalam Kapal Kecil

Yunani menyelamatkan ratusan migran setelah kapal penangkap ikan yang mereka tumpangi mengeluarkan sinyal marabahaya di lepas pulau Kreta


Libya Temukan 15 Jasad di Dua Kuburan Massal Sirte

1 September 2022

Pelayat menunjukkan potret di dekat jenazah yang digali dari kuburan massal di Tarhouna, sebelum dimakamkan kembali di Tripoli, Libya 22 Januari 2021. REUTERS/Hazem Ahmed
Libya Temukan 15 Jasad di Dua Kuburan Massal Sirte

Dua kuburan massal itu ditemukan di kebun Rumah Sakit Ibn Sina berkat petunjuk dari Kantor Jaksa Distrik Sirte. Libya


Tripoli Kembali Tenang setelah Bentrok Senjata antar-Faksi Libya

29 Agustus 2022

Orang-orang berkumpul di sebelah mobil yang terbakar setelah bentrokan di Tripoli, Libya 28 Agustus 2022. REUTERS/Hazem Ahmed
Tripoli Kembali Tenang setelah Bentrok Senjata antar-Faksi Libya

Puluhan mobil hangus dan bangunan bopeng terkena peluru terlihat di Tripoli, namun ibu kota Libya ini terlihat sudah tenang pada Minggu.