Hapus Sedotan Plastik pada 2020, Starbucks akan Pakai Ini

Kamis, 12 Juli 2018 16:00 WIB

Starbucks.[starbucks.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Starbucks yang merupakan salah satu perusahaan kopi terbesar di dunia, mengumumkan pada Senin, 9 Juli 2018, tidak akan memakai sedotan plastik untuk semua gerai pada 2020. Ini dilakukan Starbucks sebagai upaya mengurangi limbah plastik terhadap lingkungan.

"Kepada mitra dan pelanggan kami, ini sangat penting agar mencapai aspirasi global dari kopi yang kami sajikan kepada pelanggan," kata Kevin Johnson, Presiden dan CEO Starbucks.

Baca: Starbucks Pecat Pegawai yang Hina Konsumen

Dilansir oleh Sputniknews, perusahaan yang bertempat di Seattle ini akan membuat tutup gelas yang dirancang tanpa menggunakan sedotan atau hanya mendistribusikan sedotan yang terbuat dari bahan yang mudah terurai seperti kertas.

Tutup baru tersebut telah tersedia di 8.000 lebih gerai Starbucks di Amerika Serikat dan Kanada untuk minuman tertentu. Seattle dan Vancouver akan menjadi kota yang pertama memakai tutup kopi baru dengan semua varian minuman yang akan digunakan pada musim gugur tahun ini.

Advertising
Advertising

Tutup gelas baru Starbucks.[www.wibc.com]

Peluncuran menyeluruh untuk tutup terbaru akan dimulai pada 2019 di beberapa negara tertentu seperti Prancis, Belanda dan Inggris.

"Keputusan Stabucks untuk menghentikan sedotan plastik sekali pakai sebagai contoh cemerlang dari peran penting perusahaan agar tidak menimbun sampah plastik di laut," kata Nicholas Mallos, direktur program Ocean Conservacy’s Trash Free Seas Program.

Tutup gelas baru Starbucks.[starbucks.com]

Meskipun pencemaran plastik telah lama menjadi target pembersihan kelompok lingkungan, masalah ini mendapat dukungan luas pada 2015 setelah video viral menunjukkan penyelamat mengeluarkan sedotan plastik dari hidung kura-kura.

Baca: Starbucks Tutup 8.000 Gerai di AS untuk Program Anti-Rasisme

"Dengan delapan juta metrik ton plastik yang masuk ke laut setiap tahun, kami berterima kasih atas kepemimpinan Starbucks dalam hal ini," kata Nicholas Mallos. Keputusan Starbucks ini diumumkan seminggu setelah kota Seattle menerapkan larangan menggunakan sedotan plastik.

Dilansir Taiwan Times, para peneliti Taiwan telah mematenkan desain untuk sedotan yang terbuat dari tebu sebagai altrenatif terhadap larangan memakai sedotan plastik pada 2019.


SPUTNIKNEWS | THE SEATTLE TIMES | MUH. BASKHORO W.D.

Berita terkait

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

8 hari lalu

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

58 hari lalu

Dampak Boikot, Pewaralaba Starbucks di Timur Tengah Pecat 2.000 Pekerja

Pemilik waralaba Starbucks di Timur Tengah pada Selasa mengakui bahwa mereka telah mulai memecat sekitar 2.000 pekerja akibat boikot anti-Israel

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

24 Februari 2024

Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

Starbucks Indonesia menyebut tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun.

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya