Amerika Serikat Minta Cina Tak Pengaruhi Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Juli 2018 12:55 WIB

Presiden Donald Trump mengacungkan jempol kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat pertemuan bilateral di Capella, Pulau Sentosa, Singapura, 12 Juni 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Cina telah memberikan tekanan negatif terhadap kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat dengan Korea Utara. Pernyataan ini terkait ketegangan dalam perundingan tingkat tinggi pertama antara Korea Utara dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, akhir pekan lalu.

“Cina mungkin memberikan tekanan negatif pada kesepakatan itu karena posisi sikap kami terhadap perdagangan Cina – semoga saja tidak,” kata Trump, seperti dikutip dari independent.co.uk, Selasa, 10 Juli 2018.

Baca: Korea Utara Sesalkan Hasil Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo

Mike Pompeo dan Pemimpin Korut Kim Jong Un. Yonhap

Baca: Korea Utara Sebut AS Bandit, Mike Pompeo: Dunia adalah Bandit

Advertising
Advertising

Korea Utara adalah sekutu dekat Cina. Belum lama ini, Presiden Trump telah memberlakukan tarif impor miliaran dollar Amerika kepada barang-barang Cina karena menuding Cina telah mencuri hak kekayaan intelektual negaranya.

Sebaliknya, Beijing membalas sikap Amerika Serikat itu dengan menaikkan tarif US$ 34 miliar untuk barang-barang impor Amerika Serikat. Kondisi ini tak pelak telah menciptakan konflik antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Sementara itu dilansir dari Reuters, Trump mengatakan pihaknya sangat yakin Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un, akan menghormati kontrak yang di tandatangani, dimana dalam kesepakatan itu keduanya setuju dengan denuklirisasi Korea Utara. Trump dan Kim pertama kali melakukan perundingan di Singapura pada 12 Juni 2018 setelah dua tahun terakhir saling cekcok.

Terkait ketegangan di Semenanjung Korea, Amerika Serikat telah berupaya selama berulan-bulan memenangkan dukungan Cina agar memberikan tekanan maksimum untuk mengisolasi Korea Utara. Sebagai sekutu dekat, Korea Utara melakukan sebagian besar perdagangan internasionalnya dengan Cina.

Hubungan Amerika Serikat-Korea Utara merenggang saat Pompeo, melakukan pembicaraan tingkat tinggi pertamanya dengan Pyongyang pekan lalu. Namun Pompeo, kecewa dan pesimis karena Korea Utara menuduhnya berdiplomasi seperti bandit.

Pompeo telah dikritik beberapa media Amerika Serikat dan beberapa pengamat kebijakan luar negeri karena pertemuan pertamanya dengan Pyongyang kurang membawa hasil. Akan tetapi, dua mantan pejabat Amerika Serikat yang ikut bernegosiasi dengan Korea Utara menilai pertemuan itu positif.

REUTERS l INDEPENDENT l MUH.BASKHORO W.D.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya